Sebuah teror yang meremukkan hati umat Islam terjadi di Mesir. Media milik pemerintah Mesir seperti dilansir CNN Indonesia melaporkan bahwa sebuah serangan terjadi di Masjid Al-Rawdah provinsi Sinai Utara, dan ini merupakan serangan terbaru yang paling banyak memakan korban di negara itu.
Saksi mata yang dikutip kantor berita AFP mengatakan para penyerang itu mengepung masjid dengan sejumlah kendaraan off-road dan memasang satu bom di luar masjid.
Saya Fahira Idris, senator DPD RI asal Jakarta mengutuk keras teror bom dan serangan bersenjata di Masjid Al-Rawdah di Bir Al-Abed, Mesir. Menurut Saya, kejadian ini merupakan tindak kejahatan paling bar-bar yang pernah terjadi dalam sejarah modern kita, apalagi anak-anak menjadi korban dalam peristiwa ini. Dalang dan pelaku teror seperti ini bukan manusia, karena jika mereka manusia tidak akan mungkin melakukan tindakan sebiadab ini. Ini pembantaian!
Seperti banyak diberitakan di media massa, kebiadaban pelaku bisa dilihat dari tindakan mereka yang salah satunya menabrak jemaah yang panik ketika berusaha menyelamatkan diri. Informasi yang Saya baca, kelompok teroris ini juga menutupi jalan-jalan ke arah masjid dengan kendaraan yang dibakar.
Majelis Ulama Indonesia sendiri, infonya di media massa sudah mengeluarkan sikap dan merekomendasikan kepada pemerintah untuk memelopori pertemuan negara-negara Islam untuk melawan ancaman terhadap terorisme dan kekerasan mengatasnamakan agama. Saya setuju dengan hal yang satu ini.
Peristiwa ini membuktikan semua aksi teror yang selama ini terjadi di berbagai belahan dunia bertujuan untuk menghancurkan kemanusian kita, tidak ada hubungannya dengan keyakinan tertentu apalagi Islam. Terorisme tidak punya agama. Satu-satunya tujuan mereka adalah menyebar kerusakan di seluruh dunia dan membuat para pemeluk agama saling bertikai satu sama lain.