Sekecil Apapun Sumber Daya Kita, Buatlah Sesuatu untuk Kemajuan Pendidikan
Senator Dapil DKI Jakarta
Senator Dapil DKI Jakarta
Sekecil Apapun Sumber Daya Kita, Buatlah Sesuatu untuk Kemajuan Pendidikan

Sekecil Apapun Sumber Daya Kita, Buatlah Sesuatu untuk Kemajuan Pendidikan

Berdasarkan Kepres Nomor 78 Tahun 1994 tentang keputusan peringatan Hari Guru dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, maka setiap tanggal 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional.

Semua pihak sepakat bahwa guru memiliki kedudukan dan peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan pembangunan nasional, khususnya dalam rangka pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Fahira Fahmi Idris, Ketua Komite III DPD RI menyampaikan melalui komunikasi online dengan Warta Sultra terkait peran guru dalam fase hidupnya.

Uni Fahira, demikian aktivis sosial berdarah Minang ini akrab disapa, menyampaikan bahwa peran guru spektrumnnya bukan hanya membuat murid bisa membaca, berhitung, atau menjadi orang yang ahli dalam berbagai bidang keilmuan tetapi lebih luas lagi yaitu membentuk karakter menjadi manusia-manusia yang disiplin, berani jujur, serta punya kepedulian sosial yang tinggi.

“Inilah makna besar seorang guru,” tegasnya, Sabtu (25/11/2017).

Ia menambahkan, seperti halnya orang tua, guru juga hadir dalam setiap fase hidup.

“Demikian juga dengan dosen, yang hadir dalam fase kehidupan kita saat sudah dewasa, spektrum perannya tidak sekadar mentransfer pengetahuan tetapi juga mentransfer pemahaman bahwa semakin banyak ilmu yang kita dapat harus semakin rendah hati dan terus belajar,” tutur Ketua Umum Ormas Bang Japar yang tengah menempuh program doktoral tersebut.

Putri sulung Fahmi Idris, politikus Indonesia yang pernah menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dalam Kabinet Reformasi Pembangunan tersebut menambahkan, semenjak usia dini ia sudah dididik oleh guru-guru hebat. Didikan yang diterimanya tidak hanya secara keilmuan tetapi juga mempunyai karakter yang luar biasa.

“Dari mereka saya belajar bahwa tujuan kita diberi nafas oleh Allah adalah memberi manfaat bagi sesama. Apa pun yang kita kerjakan dan apapun potensi yang kita miliki tujuan harus bermanfaat bagi orang lain. Kesadaran inilah yang membentuk saya sekarang,” lanjutnya.

Hampir semua murid memiliki kenangan manis dengan guru di masa sekolah yang sulit dilupakan, tanpa kecuali Fahira. Ia ingat betul tentang Ibu Oen, guru kelas 5 SD di SDN Besuki 1 Menteng. Ibu Oen adalah guru matematika, menurut Fahira, Ibu Oen mampu membuat pelajaran matematika menjadi sangat mudah.

“Saya ingat, setiap anak-anak hasil ulangannya bagus semua, maka Ibu Oen akan membelikan roti dengan selai untuk satu kelas dengan uangnya sendiri,” kisahnya.

Pola didik yang diterapkan oleh Ibu Oen membuat Fahira remaja menyukai pelajaran matematika hingga ia menempuh pendidikan di bangku SMA. Hingga dapat lulus PMDK Jurusan FMIPA Matematika di Universitas Padjajaran, Bandung, Jawa Barat.

“Selain itu, beliau juga menanamkan kedisiplinan pada murid-muridnya,” imbuhnya.

Dengan jasa besar yang telah diberikan oleh guru, sudah sepatutnya memberikan penghargaan kepada guru. Berterimakasih atas jasa-jasa tersebut bisa diwujudkan antara lain dengan, siapapun dan apapun profesi yang dimiliki, berbuatlah sesuatu bagi kemajuan dunia pendidikan Indonesia.

“Sekecil apapun sumber daya kita miliki buatlah sesuatu bagi kemajuan dunia pendidikan. Karena jika dunia pendidikan sudah maju, maka bukan hanya kesejahteraan guru yang terwujud tetapi kamajuan bangsa dapat kita raih. Kemajuan bangsa hanya bisa diraih jika bangsa ini diisi oleh generasi-generasi unggul dan generasi unggul lahir dari ‘tangan-tangan’ para guru,” tegasnya.

Sebagai wakil rakyat, Fahira merasa masih banyak yang harus diperjuangkan. Tantangan terbesar dunia pendidikan di Indonesia saat ini adalah luasnya cakupan wilayah Indonesia dan masih belum sempurnanya kualitas pendidikan, mulai dari sistem belajar mengajar, kompetensi guru, infrastruktur, dan pemanfaatan teknologi, serta belum ada sistem nasional yang mampu memacu minat baca.

“Jadi jika ditanya apa yang harus diperjuangkan untuk guru jawabannya adalah memajukan dunia pendidikan kita sehingga mampu menjadi titik ungkit kemajuan bangsa ini. Jika dunia pendidikan sudah maju maka guru Indonesia pasti sejahtera dan punya kompetensi sehingga mampu melahirkan generasi-generasi unggul yang akan mempercepat bangsa ini meraih kemajuan,” pungkasnya. Wartasultra.id

Related Posts

Leave a Reply

Sampaikan aspirasimu!