Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Fahira Idris, menjenguk pakar telematika lulusan ITB, Hermansyah, di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta, pada Rabu sore, 12 Juli 2017.
Namun, Fahira tak dapat menemui Hermansyah secara langsung di ruang intensive care unit. “Beliau masih di ICU. Jadi sama keluarga saja,” kata dia, Rabu, 12 Juli 2017.
Fahira mengaku mengenal Hermansyah karena sama-sama pernah mengikuti aksi bela Islam 212 pada 2 Desember 2016. Aksi unjuk rasa tersebut memprotes pernyataan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang dianggap menista agama.
Karena sesama alumni 212, Fahira menganggap Hermansyah laiknya keluarga. Sehingga, ia pun berinisiatif menurunkan relawannya, Bang Japar (Kebangkitan Jawara dan Pengacara), untuk menjaga Hermansyah. “Kami seperti keluarga. Kami secara bergantian menjaga keluarga Bang Hermansyah sampai sembuh,” ujarnya lagi.
Fahira juga menyampaikan apresiasi kepada pihak kepolisian karena telah menangkap terduga pelaku pembacokan Hermansyah. Namun, ia meminta polisi untuk mendalami kasus itu dan menjelaskannya kepada publik. “Jangan sampai kasusnya lama seperti Novel Baswedan,” kata dia.
Hermansyah, 46 tahun, menjadi korban pembacokan di jalan Tol Jagorawi Kilometer 6 ruas Taman Mini Indonesia Indah dengan jalan tol lingkar luar (Jakarta Outer Ring Road-JORR), Jakarta Timur, Ahad dinihari, 9 Juli 2017.
Dia menderita luka parah dan kini dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta. Menurut hasil pemeriksaan polisi, sebelum ditikam dengan pisau, Hermansyah sempat menghadang mobil para tersangka dan cekcok.
Hermansyah tinggal bersama istrinya di Kelurahan Tirtajaya, Depok, berdua dengan istrinya, Iriana yang telah diperiksa oleh Polres Jakarta Timur. Ahli teknologi informatika ini pernah menjadi narasumber penting di acara Indonesia Lawyer Club di TV One beberapa waktu lalu. Sumber