Rafah Dibombardir, Fahira Idris: Israel dan Sekutunya Aib Peradaban Umat Manusia
Senator Dapil DKI Jakarta
Senator Dapil DKI Jakarta
100 Hari Kerja Anies-Sandi, Fahira- Kaum Pesimis Telan Kenyataan Pahit

Rafah Dibombardir, Fahira Idris: Israel dan Sekutunya Aib Peradaban Umat Manusia

Di tengah kecaman dan kutukan warga di berbagai belahan dunia, penjajah Israel membuka “ladang baru” pembantaian di Rafah yang merupakan tempat perlindungan terakhir warga Palestina. Bahkan serangan masif ke Rafah ini dilakukan pada saat Hamas bersedia menyetujui proposal gencatan senjata di Gaza.

Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta Fahira Idris mengungkapkan, serangan ke Rafah adalah bentuk nyata praktik genosida Israel yang memang bercita-cita memusnahkan bangsa Palestina. Setelah Gaza, zionis Israel menjadikan Rafah yang merupakan tempat bernaung terakhir 1,5 juta warga Palestina sebagai “ladang baru” genosida bangsa Palestina.

“Perlakuan barbar Israel selama puluhan tahun terhadap rakyat Palestina adalah aib besar dalam sejarah peradaban umat manusia di mana Israel dan sekutunya adalah aktor utamanya. Politik segregasi, sistem apartheid dan genosida yang dilakukan dengan penuh bangga adalah noda bagi peradaban manusia. Kebiadaban Israel terhadap rakyat Palestina, harus membuat bangsa-bangsa di dunia memikirkan ulang apakah benar peradaban manusia saat ini sudah maju dan modern?” ujar Fahira Idris di Komplek Parlemen, Senayan Jakarta (8/5).

Menurut Senator Jakarta ini, saat ini cita-cita Israel yang berkeinginan besar memusnahkan bangsa Palestina sedang berada di puncaknya. Nafsu jahat merampas semua tanah dan wilayah Palestina tanpa sisa, sedang menunggu waktu saja jika negara-negara di dunia terutama sekutu Israel hanya sekadar mengecam dan menjadi penonton saja.

Melakukan serangan udara dan pemboman besar-besaran sepanjang malam ke Rafah akan mengulang tragedi kelam yang terjadi di Khan Younis, Jalur Gaza selatan yang sebelumnya hancur lebur akibat serangan dan perusakan dari pasukan penjajah Israel. Bukan hanya rumah warga Palestina yang diratakan, berbagai infrastruktur dan fasilitas umum juga hancur.

Penduduk Palestina terutama warga Gaza, lanjut Fahira Idris, saat ini rutin harus berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain untuk mencari keselamatan, salah satunya Rafah. Saat Rafah juga dibombardir, tidak ada lagi tempat bernaung yang aman bagi rakyat Palestina di tanah air mereka sendiri.

“Penjajah Israel dengan segala cara ingin memusnahkan bangsa Palestina. Selain dengan membunuh, Israel dengan teror yang dilakukannya meminta rakyat Palestina meninggalkan tanah airnya. Sampai kapan kebiadaban Israel ini terus menjadi noda peradaban umat manusia? Kebiadaban penjajahan Israel ini harus dilawan, bukan hanya oleh rakyat Palestina tetapi juga oleh warga dunia,” pungkas Fahira Idris.

Sebagai informasi, pasukan penjajah Israel mulai menyerang Rafah di Gaza Selatan, Palestina, pada Senin (6/5/2024) pagi waktu setempat. Wilayah administrasi Rafah berbatasan dengan Mesir dan Israel. Sementara kotanya sendiri terletak persis di perbatasan Gaza-Mesir. Saat ini, populasi Rafah diperkirakan 1,5 juta orang Palestina. Rafah adalah satu-satunya perbatasan yang memungkinkan penduduk keluar masuk Gaza tanpa kendali Israel.#

Related Posts

Leave a Reply

Sampaikan aspirasimu!