Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) besutan Senator DKI Jakarta, Fahira Idris, bernama Bang Japar atau Kebangkitan Jawara dan Pengacara siap menjadi bagian dari sejumlah program yang diusung pasangan gubernur terpilih Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Seperti diketahui, komunitas ini dibentuk Fahira saat masa pemilukada DKI Jakarta lalu dengan tugas memantau Tempat Pemungutan Suara (TPS) agar masyarakat terhindar dari aksi intimidasi.
Kepada Warta Kota di sela acara buka bersama dan santunan anak yatim bertema Gema Ramadan Bang Japar Tebet di Masjid Al Abror RT01/01 Klingkit, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (11/6) petang, Eka Jaya selaku Sekretaris Jenderal Bang Japar menyebut, eksistensi Bang Japar tidak berhenti meskipun masa pilkada telah usai.
Justru, kini mereka punya seabreg gagasan dan program kerja untuk mewujudkan masyarakat Jakarta yang aman dan sejahtera.
“Kini kita sudah resmi menjadi ormas yang punya arah visi misi yang jelas. Kita akan berupaya bermanfaat positif untuk masyarakat di mana pun kita berada,” terang Eka Jaya.
Kata Eka pihaknya telah menjejaki kerja sama dengan tim dari pasangan gubernur DKI Jakarta terpilih untuk mewujudkan cita-cita ormas itu.
Hal ini dikatakanya supaya terjalin koordinasi dan sinergitas yang baik, termasuk juga dengan aparat kepolisian maupun TNI.
“Pasangan gubernur terpilih, Anies-Sandi punya 21 program. Insya Allah kita akan terlibat dalam beberapa di antaranya misalnya OK AMAN dan OK UMMAT,” terangnya.
Ia menyebut, dengan kekuatan anggota sebanyak 5.100 orang yang tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta, pihaknya optimistis dapat turut serta memberikan rasa aman terhadap masyarakat.
Apalagi, saat ini Bang Japar sedang giat mengkampanyekan Gerakan Jaga Kampung.
“Aksi jaga kampung bertujuan menjaga kamtibmas dan mencegah potensi kejahatan atau kenakalan remaja di perkampungan di Jakarta. Misalnya soal narkoba, judi, perbuatan maksiat atau tawuran. Sebab kalau bukan kita yang jaga kampung sendiri, siapa lagi? Kalau kita cuek dengan lingkungan sendiri, generasi muda kita bisa rusak.”
Tentu, imbuh Eka, gerakan itu akan selalu dilakukan dengan menjalin koordinasi dengan pihak kepolisian, TNI maupun pemangku wilayah.
“Sudah kami lakukan dengan melakukan patroli wilayah. Kapasitas kami hanya memgawasi dan mengingatkan jika ada hal-hal negatif di perkampungan. Kami sudah larang anggota untuk sweeping,” imbuhnya.
Para anggota Bang Japar diketahui mayoritas adalah para ahli silat betawi yang tergabung dalam sejumlah perguruan silat.
Seragam kebesaran mereka seperti halnya para jawara silat. Baju dan celana didominasi warna hitam, dengan peci serta kain sarung yang dikalungkan di leher.
Sebagian anggota adalah pengacara yang siap membela kaum-kaum tertindas yang terbelit masalah hukum.
“Meski mereka berlabel jawara, namun tidak ada maksud untuk gagah-gahahan. Ini murni keperdulian kami untuk Jakarta dan untuk ummat. Kami ingin meningkatkan budaya perduli yang akhir-akhir ini mulai ditinggalkan masyarakat perkotaan seperi Jakarta,” kata Eka.
Santunan
Sementara itu, pada kegiatan pemberian santunan di masjid Al Abror, diikuti sedikitnya 77 anak yatim dan kaum dhuafa.
Selanjutnya, dilakukan buka puasa bersama diikuti ratusan anggota Bang Japar wilayah Tebet.
Ibrahim selaku Komandan Kecamatan Bang Japar Kecamatan Tebet mengatakan, acara baksos berupa santunan menjadi salah satu bentuk kontribusi Bang Japar kepada masyarakat.
“Kita ingin menjadi ormas yang betul-betul bermanfaat untuk masyarakat. Salah satu kegiatan rutin kami dengan menyantuni anak yatim dan masyarakat kurang mampu,” kata Ibrahim.
Kegiatan baksos ini dikatakan Ibrahim, dilakukan di sejumlah titik di setiap kecamatan. Dalam waktu dekat kami juga akan adakan sunatan massal,” imbuhnya. sumber