Anggota DPD RI DKI Jakarta Fahira Idris mengucapkan terima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat atas besarnya perhatian dan doa saat Ayahandanya Fahmi Idris berpulangnya pada Ahad, 22 Mei 2022. Fahira juga mohon dibukakan pintu maaf jika Almarhum mempunyai salah dan khilaf.
Fahira mengungkapkan, sejak kuliah hingga akhir hayatnya, Ayahnya sudah berinteraksi dengan banyak orang dari berbagai kalangan. Dari berbagai interaksi ini jika ada kata atau tindakan Almarhum yang kurang berkenan, dirinya memohon agar dibukakan pintu maaf.
“Saya mewakili keluarga besar Almarhum Bapak Fahmi Idris, dari lubuk hati yang paling dalam menyampaikan terima kasih sebanyak-banyak atas besarnya perhatian dan doa yang diberikan kepada Almarhum Ayah kami. Dengan kerendahan hati, kami juga mohon dibukakan pintu maaf jika semasa hidup, Almarhum ada berbuat salah atau khilaf,” ujar Fahira Idris di Jakarta (24/5).
Fahira bercerita, beberapa tahun terakhir ini, Ayahandanya tetap berkuliah belajar, dan menulis disertasinya yang kedua setelah meraih gelar Doktor Ilmu Manajemen, konsentrasi Manajemen Sumber Daya Manusia Universitas Negeri Jakarta dan kemudian meraih Doktor Ilmu Filsafat Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI pada Juli 2021. Bahkan pada 9 April 2022, Fahmi Idris dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia oleh Universitas Negeri Padang (UNP).
“Banyak yang bertanya, kenapa Pak Fahmi tetap kuliah, tetap belajar, dan menulis. Bagi Pak Fahmi belajar adalah bentuk tanggung jawab atas kehidupan tentang begitu pentingnya pendidikan. Keinginan dan tekad besar Pak Fahmi untuk terus belajar sampai kapanpun berasal dari semesta kasih sayang Almarhumah Ibunda beliau (nenek saya) yang sepanjang hidupnya selalu mengingatkan dan menekankan bahwa belajar adalah pekerjaan sepanjang hayat. Pesan dan kasih sayang Ibunda inilah yang menjadi terang dan kekuatan bagi Pak Fahmi untuk terus belajar, kapan saja dan dimana saja tanpa dibatasi oleh usia,” ungkap Fahira.
Prof. Dr. Fahmi Idris, S.E., M.H bin Idris Marah Bagindo adalah tokoh nasional dan politisi senior yang lahir pada 20 September 1943. Dari seorang aktivitas mahasiswa tahun 1966, Fahmi Idris kemudian menjadi pengusaha dan politisi serta dipercaya menduduki berbagai jabatan publik antara lain sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (2004-2005) dan Menteri Perindustrian (2005-2009). Beliau wafat pada pada 22 Mei 2022 dan dimakamkan satu liang lahad bersama sang istri, Hj. Kartini binti K.H Hasan Basri di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. #