Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta Fahira Idris, menegaskan bahwa solidaritas sosial merupakan implementasi nyata nilai-nilai Pancasila sekaligus kunci utama bagi Jakarta dalam mewujudkan diri sebagai kota global yang maju, inklusif, dan berkeadaban. Menurutnya, kota global tidak hanya diukur dari gedung pencakar langit, kemajuan teknologi, atau pertumbuhan ekonomi, tetapi juga dari kualitas hubungan sosial dan rasa kebersamaan warganya.
“Jakarta tidak akan menjadi kota global yang kuat jika warganya berjalan sendiri-sendiri. Solidaritas sosial adalah fondasi utama pembangunan kota. Inilah nilai Pancasila yang harus terus kita hidupkan di ruang-ruang perkotaan. Selain praktik nyata nilai-nilai Pancasila, solidaritas sosial adalah kunci Jakarta menuju kota global,” ujar Fahira Idris dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI (Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika) di Jakarta Timur, Sabtu siang (13/12).
Senator Jakarta yang juga aktivis sosial ini menjelaskan bahwa solidaritas sosial mencerminkan esensi Sila Kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, serta Sila Ketiga, Persatuan Indonesia. Dalam konteks Jakarta yang multikultural dan dinamis, solidaritas menjadi perekat yang menjaga harmoni sosial di tengah perbedaan latar belakang ekonomi, budaya, agama, dan etnis. Ketika warga saling peduli, saling membantu, dan saling menghormati, maka nilai Pancasila hadir secara konkret. Solidaritas sosial menjadikan perbedaan bukan sumber konflik, melainkan kekuatan.
Menurut Fahira Idris, Jakarta menghadapi tantangan khas kota global, mulai dari pemerataan kesejahteraan, ketimpangan sosial, tantangan ekonomi, hingga kerentanan bencana. Tantangan-tantangan tersebut tidak bisa diselesaikan hanya melalui kebijakan dan infrastruktur, tetapi membutuhkan keterlibatan aktif masyarakat. Solidaritas sosial membuat kebijakan lebih efektif dan pembangunan lebih berkelanjutan. Kota yang warganya saling peduli akan lebih tangguh menghadapi krisis.
Fahira Idris menegaskan bahwa solidaritas sosial harus berjalan seiring dengan peran negara dan pemerintah daerah. Warga yang aktif dan peduli akan memperkuat program-program pemerintah, sementara pemerintah yang responsif akan menumbuhkan kepercayaan publik.
Jakarta, lanjutnya, akan maju ketika warga dan pemerintah saling mendukung. Solidaritas sosial adalah energi sosial yang mempercepat terwujudnya kota yang inklusif dan berkeadilan.
“Jakarta menuju kota global harus dibangun dengan nilai-nilai Pancasila. Solidaritas sosial baik di lingkungan tempat tinggal, tempat kerja, sekolah, dan ruang publik adalah kunci agar kemajuan tidak meninggalkan siapa pun. Kota yang besar adalah kota yang peduli,” pungkasnya. #





