Kebebasan yang Melukai Perasaan dan Merendahkan Keyakinan Orang Lain Adalah Sebuah Kejahatan
Belakangan ini, dunia Islam dan dunia internasional kembali di guncang, dengan rencana Politisi anti-Islam dan Aktivis Partai Kebebasan di Belanda, Geert Wilders yang mempublikasikan kontes menggambar karikatur Nabi Muhammad yang rencananya akan di gelar akhir tahun 2018 ini. Dengan klaim sepihak, Wilders menyebut lomba ini digelar untuk membela kebebasan menyampaikan pendapat di Belanda. Wilders berpendapat Kebebasan bagi para kritikus Islam terancam dan terkungkung, sehingga melalui perlombaan ini Wilders membuka kembali Kebebasan berbicara bagi para kritikus islam di Belanda dan dunia Internasional. Namun demikian, hal ini jelas telah merusak tatanan perdamaian, dan mencederai hati pemeluk agama Islam di dunia.
Saya Fahira Idris dengan ini menyampaikan dengan tegas, kecaman dan penolakan saya terhadap langkah Geert Wilders, apa yang digagas dan dilakukan oleh Wilders telah sangat jauh dari nilai penghormatan terhadap agama, serta memantik rusaknya perdamaian di tatanan Internasional. Gagasan yang mengatasnamakan kebebasan berpendapat, jelas tidak dapat dibenarkan apabila mengandung penghinaan, bertentangan dengan nilai perdamaian, serta melanggar penghormatan terhadap perbedaan Ras, Agama dan keyakinan. Wilders melalui wacana perlombaan ini, telah memantik penolakan dari sejumlah negara di dunia, dan jelas akan berdampak pada potensi perpecahan dan kebencian. Dan hal ini terbukti, dengan banyaknya Gelombang protes dan penolakan dari berbagai negara di eropa dan dunia Islam yang sampai hari ini terus berdatangan.
Dalam kesempatan ini, saya menghimbau dan mengajak kepada segenap masyarakat yang ikut serta menyuarakan penolakan ini, agar menempuh langkah-langkah yang strategis dan juga konstitusional. Indonesia sebagai negara majemuk serta berpenduduk muslim terbesar di dunia, selama ini dinanti peranan dan kontribusinya dalam membela dan memperjuangkan perdamaian di dunia khususnya dunia Islam. Gagasan Wilders ini jelas telah mencederai hati pemeluk Islam di dunia. Indonesia patut menjadi garda terdepan dalam menyuarakan sikap dan keprihatinannya serta berkontribusi menjaga kepentingan perdamaian dunia. Dan yang tak kalah pentingnya adalah, mohon doanya seluruh umat muslim di Indonesia, agar acara ini bisa dibatalkan.