Setiap bulan September, Indonesia akan memperingati sejarah kelam pengkhianatan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang terkenal sebagai gerakan 30 September. Kekejian dan kekejaman antek-antek PKI telah difilmkan pada tahun 80’an.
Pada zaman orde baru, pemerintah mewajibkan pemutaran film karya Arifin C Noer pada setiap malam 30 September setiap tahunnya. Mulai dari tua muda, besar kecil, akan menonton film tersebut guna mengetahui sejarah kelam bangsa yang dihiasi pemberontakan dari mereka yang berhaluan komunis.
Namun, pada tahun ’98 dimana kejatuhan rezim orde baru, film tersebut berhenti diputar secara reguler setiap tahunnya.
Nah, baru beberapa hari terakhir, wacana untuk kembali memutar film G30S/PKI sebagai alat pengingat sejarah mulai diwacanakan, termasuk Panglima TNI dan Presiden Jokowi sendiri setuju jika film itu kembali diputar.
Sementara itu, Senator DPD DKI Jakarta Fahira Idris menanggapi wacana yang sedang bergulir hebat tentang pro kontra pemutaran film itu, menjelaskan bahwa dirinya setuju dan mendukung penuh inisiatif berbagai pihak yang ingin menggelar nonton bersama film Pengkhianatan G30S/PKI.
“Saya harap institusi lain terutama parpol dan ormas juga menggelar nonton bareng film ini. Walau banyak pihak mengatakan komunis di dunia sudah bangkrut, tetapi sebagai ideologi komunis akan terus hidup dan kita harus terus waspada dan jangan sedikitpun lengah, terlebih bangsa ini pernah mengalami tragedi memilukan dimana PKI punya andil besar dalam tragedi tersebut,” tegas Fahira melalui pesan singkat. Fahira mengapresiasi panglima TNI Gatot Nurmantyo yang menginstruksikan jajarannya untuk nonton bareng warga film tersebut.
Menurut Fahira, menonton kembali film ini hanya salah satu cara menjaga kasadaran kita bahwa apapun yang terjadi di negeri ini tidak boleh sedikitpun ada ruang bagi ideologi komunis di negeri ini.
“Anak-anak muda yang akan melanjutkan estafet bangsa ini harus terus diingatkan bahwa ancaman untuk merusak NKRI dan mengganti Pancasila akan terus ada selama republik ini berdiri. Jangan sampai anak-anak muda kita lebih bangga bicara dan berdiskusi ideologi komunis dari pada berdiskusi, menyerap, dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Untuk itu nilai-nilai agama dan pancasila harus terus dibumikan karena ini adalah salah satu penangkal yang ampuh menghalau ideologi komunis,” jelas Fahira melanjutkan.
Mengingat banyak teori yang mengatakan sejarah selalu berulang, dan terbukti telah dua kali PKI melakukan pengkhianatan terhadap bangsa Indonesia sebelum akhirnya dibubarkan dan dinyatakan sebagai organisasi terlarang, kita sesama warga negara wajib saling mengingatkan dan menjaga generasi bangsa kedepan, agar sadar akan sejarah bangsa dan selalu waspada.