Aksi Bela Islam 212 sangat berkesan disetiap para umat muslim, terutama yang ikut terlibat hadir dalam aksi untuk menuntut Basuki Tjahaja Purnama ditahan karena telah melakukan penistaan terhadap Al Quran, Surah Al-Maidah ayat 51.
Bahkan beberapa artis nasional ikut serta dalam aksi yang dipimpin langsung oleh Habib Rizieq Siyihab bersama dengan kelompok GNPF-MUI, diantaranya Fauzi Baadila, Peggy Melati Sukma, Abdel Achrian, Ali Zaenal, Kiwil, Caesar YKS, Opick, Limbad, Primus, M. Cholid, Hj. Elvy Sukaesih, Jaja Miharja, Dimas Seto, Umar Lubis, Dede (Hijau Daun Band), Irfan Hakim.
Aksi 212 rupanya menarik untuk diangkat kelayar lebar dan direncanakan akan ditayangkan pada 9 maret 2018. Beberapa alumni ABI 212 mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk ikut menonton film yang diprediksikan akan memecahkan rekor penonton bioskop di Indonesia. Bahkan para alumni 212 mengajak untuk membeli tiket bioskop dengan mengajak dan mendukung “Gerakan 1 Juta Tiket Pre Sale”.
“Yuk Putihkan Bioskop tgl #9mei2018 Seluruh alumni 212 yg mau bernostalgia, wajib nonton, ajak teman/ keluarganya untuk nonton film “The Power of Love” Dukung Gerakan 1 Juta Tiket Pre Sale.” tulis Senator DKI Jakarta Fahira Idris yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPD RI.
212 The Power Of Love adalah film drama yang bertemakan religi dan disutradarai oleh Jastin Arimba yang juga menjadi produser dibantu Imam Saptono, Oki Setiana Dewi. Naskah film ditulis oleh Jastis Arimbi bersama Ali Eounia yang kemudian disupervisi oleh sastrawan Indonesia, Helvy Tiana Rosa.
Film ini bercerita tentang kisah nyata seseorang yang sangat skeptis terhadap islam yang kemudian terjebak dalam perjalanan aksi 212 di Monumen Nasional. Walaupun diambil dari kisah nyata, namun diselipkan juga kisah emosional yang fiktif untuk mendukung sentuhan aksi tersebut yang bertumpu pada kekuatan cinta antara sesama manusia dan juga kepada sang pencipta.
Para pemeran film, ada aktor senior Fauzi Baadila, yang didampingi artis berbakat, Adhin Abdul Hakim, Asma Nadia, lalu ada juga Ronny Dozer, Meyda Sefira dan juga masih banyak lagi lainnya. Berikut sinopsis film yang diambil dari saluran resmi film dimesin pencari internet.
Film ini menceritakan tentang kisah pergulatan batin seorang tokoh bernama Rahmat. Ia berprofesi sebagai jurnalis dalam sebuah media terkemuka. Suatu ketika ia mendapatkan kabar mencengangkan bahwa sang Ibunda telah meninggal, hal tersebut pun sontak membuat Rahmat bergegas pulang ke kampung halaman. Dalam kisah kehidupan Rahmat, ia memang sering sekali bersitegang dengan sang Ayah. Ayah Rahmat dikenal sebagai tokoh agama didesanya yang memiliki watak keras dan konservatif.
Ayah Rahmat yang sudah berumur tersebut tiba-tiba memuuskan untuk menempuh longmarch menuju Jakarta bersama kaum muslimin di desanya. Hal ini dilakukan sebagai wujud partisipasinya dalam aksi 212 membela Al Quran. Memiliki pendapat yang berbeda dengan sang Ayah, Rahmat justru menganggap aksi 212 ini merupakan gerakan politik yang mengatasnamakan Islam untuk kepentingan kekuasaan.
Karena Rahmat merasa iba dengan kondisi sang Ayah, akhirnya ia pun memutuskan untuk menemani sang Ayah dalam perjalanan longmarch. Perjalanan tersebut akhirnya memberikan makna yang luar biasa hingga menjadi perjalanan cinta yang spesial bagi sang Ayah dan juga dirinya. Pembawaberita