Jakarta, 11 Juni 2020—Maraknya keluhan dan protes berbagai lapisan masyarakat terkait melonjaknya tagihan listrik PLN secara tiba-tiba saat masa penanganan virus corona harus segera dicari titik temu dan solusinya. Ini karena walaupun PLN telah menjelaskan alasan naiknya konsumsi listrik selama masa PSBB dan selama work from home (WFH), tetapi masih banyak masyarakat yang menganggap lonjakan kenaikan tagihan listrik mereka tidak wajar sehingga protes dan keluhan malah semakin marak. Untuk itu, Pemerintah diminta membentuk tim investigasi independen agar lebih objektif menginvestigasi persoalan lonjakan tagihan listrik selama masa pandemi ini.
Anggota Komite II DPD RI yang membidangi persoalan energi Fahira Idris mengungkapkan, maraknya keluhan dan protes berbagai lapisan masyarakat karena tagihan listrik mereka melonjak tinggi harus direspon cepat oleh Pemerintah dengan membentuk tim investigasi independen. Pembentukan tim investigasi independen bukan untuk mencari-cari kesalahan, tetapi bertujuan untuk menemukan akar persoalan atau duduk perkara kenapa terjadi lonjakan tagihan listrik yang dianggap banyak pelanggan tidak wajar.
“Kenapa tim investigasinya harus independen, tentunya agar lebih objektif dan transparan menilai persoalan ini. Libatkan para pakar, kampus, akademisi, dan tokoh masyarakat. Persoalan ini harus segera dituntaskan karena dampaknya besar bagi masyarakat. Terlebih di masa pandemi ini di mana beban ekonomi masyarakat semakin berat,” tukas Fahira Idris di Jakarta (11/6).
Menurut Fahira, walau PLN sudah menjelaskan kepada publik alasan terjadi lonjakan tagihan mulai dari karena peningkatan konsumsi selama PSBB dan WFH dan disebabkan pencatatan rata-rata tagihan menggunakan rekening 3 bulan terakhir akibatnya lonjakan yang melebihi 20% akan ditagihkan pada Juni sebesar 40% dari selisih lonjakan dan sisanya dibagi rata tiga bulan pada tagihan berikutnya, tetapi tetap saja publik belum sepenuhnya puas. Bahkan skema cicilan yang disiapkan PLN untuk pembayaran kenaikan listrik bagi pelanggan yang jumlah tagihannya membengkak pada Juni ini, belum sepenuhnya mendapat respon positif dari pelanggan. Oleh karena itu, kehadiran tim investigasi independen penting agar persoalan ini bisa segera diselesaikan.
“Saya yakin apapun temuan tim investigasi independen ini akan diterima semua pihak terutama masyarakat atau pelanggan maupun PLN. Tujuan kita adalah menyelesaikan persoalan bukan mencari-cari kesalahan. Temuan dan rekomendasi tim investigasi independen yang terdiri dari para pakar dan perwakilan masyarakat ini akan sangat berguna untuk penyempurnaan sistem kelistrikan ke depan sehingga persoalan seperti ini tidak terjadi lagi,” pungkas Wakil Ketua Badan Pengkajian MPR RI ini. #