Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta Fahira Idris menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap langkah Pemerintahan Presiden Prabowo dalam mewujudkan Proyek Kampung Haji Indonesia di Mekkah, yang saat ini tengah memasuki tahap proses tender internasional oleh Pemerintah Arab Saudi. Senator Jakarta ini mengajak segenap umat untuk bersatu dalam doa, agar proses tender berjalan lancar dan Indonesia keluar sebagai pemenang. Menurutnya, keberhasilan proyek ini akan menjadi tonggak sejarah dan simbol kemandirian bangsa Indonesia di Tanah Suci.
“Hemat saya, Kampung Haji Indonesia di Mekkah, bukan hanya proyek infrastruktur, tetapi proyek peradaban dan spiritual. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Indonesia berpeluang memiliki aset permanen di Kota Suci Mekkah. Mari kita doakan bersama agar proses tender berjalan lancar dan membawa hasil terbaik bagi bangsa,” ujar Fahira Idris di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta (6/11).
Proyek Kampung Haji Indonesia di Mekkah merupakan inisiatif besar yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto dan telah mendapatkan dukungan langsung dari Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS). Untuk pertama kalinya, Arab Saudi memberikan izin kepemilikan tanah bagi negara asing di Kota Mekkah dan Indonesia menjadi negara yang menerima kehormatan tersebut.
Fahira Idris mengungkapkan, selain meningkatkan kenyamanan dan keamanan jamaah, proyek ini juga berpotensi menurunkan biaya penyelenggaraan ibadah haji dan menjadi pusat ekonomi syariah baru bagi Indonesia di Tanah Suci. Dengan jumlah jamaah haji dan umrah Indonesia yang mencapai lebih dari dua juta orang setiap tahun, proyek ini diyakini akan memberikan manfaat ekonomi dan sosial yang luas tanpa membebani keuangan negara. Lebih penting lagi, jamaah akan mendapatkan kenyamanan, keamanan, dan pelayanan yang prima, mengingat sebagian besar jamaah Indonesia adalah lansia.
“Dari sisi manfaat, proyek ini akan menjadi game changer dalam penyelenggaraan ibadah haji. Dengan pemusatan jamaah di satu kawasan, pemerintah dapat memangkas biaya logistik, transportasi, dan akomodasi,” ungkap Fahira Idris.
Sebagai informasi, proyek Kampung Haji akan dikembangkan oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) bersama Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan sejumlah kementerian terkait, sesuai Instruksi Presiden Nomor 15 Tahun 2025 tentang Pembangunan Kampung Haji Indonesia di Mekkah. Kawasan seluas 80 hektare di Jabal Hindawiyah, Mekkah, akan dibangun menjadi pusat pelayanan jamaah haji dan umrah Indonesia dengan fasilitas terintegrasi: hotel, rumah sakit, pusat layanan ibadah, hingga area UMKM halal Indonesia.
“Sekali lagi, mari kita bersama-sama berdoa agar proyek ini berjalan lancar, penuh keberkahan, dan segera terwujud menjadi kenyataan. Saya yakin ketika doa rakyat berpadu dengan kerja keras para pemimpin, maka sejarah baru akan benar-benar lahir yaitu sejarah ketika Indonesia memiliki ‘kampungnya’ sendiri di Kota Suci Mekkah,” ungkap Fahira Idris. #




