Ironi Besar, Antara Klaim Keberhasilan dengan Korban PHK Sepihak Freeport yang Terabaikan
Senator Dapil DKI Jakarta
Senator Dapil DKI Jakarta

Ironi Besar, Antara Klaim Keberhasilan dengan Korban PHK Sepihak Freeport yang Terabaikan

Assalamualaikum.wr.wb, Bismillahirrahmaanirrahiim

Tulisan ini Saya buat tadi, Sambil menunggu boarding pesawat menuju Jeddah, Saya posting tentang #KorbanPHKSepihakFreeport yang sedang menunggu kejelasan nasib mereka.

Pertama2 Saya ucapkan apresiasi setinggi2nya kepada Lokataru Law and Human Rights Office yg mengadvokasi saudara2 kita #KorbanPHKSepihakFreeport

Apa yang terjadi saat ini adalah sebuah ironi besar. Di saat narasi-narasi besar Pemerintah yang mengklaim telah mengembalikan Freeport ke pangkuan ibu pertiwi yang sengaja disebar semasif mungkin, ada 8000-an nasib anak bangsa dizalami.

Nasionalisme seperti apa yang sedang dipertontonkan saat ini selain nasionalisme SEMU karena negara begitu mudahnya mengabaikan nasib warga negara.

Dimana implementasi penegakan pembukaan UUD 1945 dimana negara melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia. Negara belum hadir melindungi dan menegakan keadilan bagi 8000-an eks karyawan Freeport.

Sudah begitu banyak peristiwa memilukan dan tragis yang dialami eks karyawan Freeport akibat perlakukan tidak adil ini. Harus menunggu berapa banyak tragedi kemanusian lagi yang terjadi akibat PHK ini?

Bangsa ini bangsa besar, tetapi menyelesaikan nasib 8000-an warga negaranya saja tidak mampu.

Dan sekarang, untuk bertemu pemegang otoritas utama tenaga kerja di republik ini, harus menginap berhari-hari? Yang mau bertemu ini warga negara Indonesia.

Yang mau bertemu ini para orang tua yang sedang memperjuangkan nasib keluarganya, memperjuangkan kelanjutan cita-cita anaknya.

Menaker yang ditugaskan konstitusi mengurusi tenaga kerja harus serius menindaklanjuti dugaan pelanggaran undang-undang ketenagakerjaan karena tidak memberikan hak yang semestinya diterima bagi mantan karyawan Freeport.

Di negeri yang katanya berdaulat ini, status hukum bagi mantan karyawan Freeport tidak jelas karena hak mogok karyawan tidak diakui.

Sampai kapan negara mendiamkan warganegaranya diperlakukan tidak adil seperti ini.

Ayo Menaker Yth. Pak M. Hanif Dhakiri berdirinya bersama eks karyawan Freeport. Temui mereka. Tunaikan tugas konstitusionalmu sekarang juga.

Kami dari DPD RI sudah kerap kali memberi masukan kepada Pemerintah Pusat terkait permasalahan #KorbanPHKSepihakFreeport

Insya Allah nanti di Baitullah, saya akan doakan semoga ada jalan keluar yang terbaik dari Pemerintah.. Bp Presiden Joko Widodo MUH. JUSUF KALLA

Sekian dan Terima kasih.. wassalammualaikum.wr.wb..
Airport : 14/8/2018 | 11:17 – 11:45 WIB

Related Posts

2 Responses
  1. Darwis

    Terima kasih atas buat Dpd RI terkhusus buat ibu fahira idris yg sudah menyuarakan terus menerus keluhan kami sebagai anak bangsa yg terzolimi di negeri kami sendiri…

    Buat pak Hanif, tolong buka mata hati bapak buat melihat persoalan yg kami alami saat ini.
    Kami bukan 1 orang pak melainkan ada 8300 orang bersama keluarga kami yg menjadi korban atas kejadian ini…
    Tolong bantu kami…

  2. Amin..kita yg karyawan 8300 yg diphk sepihak mengakuih kt adalah anak bangsa negara republik inj tapi knp negara inj tdk mengakui kami dan mengabaikan kami wargan negara,,jangan sampai hal ini tdk dapat di selesaikan pemerintah indonesia,, dan haruskah kt minta bantuan hukum ke negara lain atau PBB,,apa kata dunia setelah memuji sang presiden.. Tolong dipikir dan rangkul kami pak.presiden

Leave a Reply

Sampaikan aspirasimu!