Sejatinya guru bukan hanya penggerak utama kemajuan pendidikan, tetapi juga menjadi titik ungkit kebangkitan sebuah bangsa. Semua negara maju di dunia menjadikan pendidikan simpul utama kemajuan. Dari pendidikanlah ilmu pengetahuan bersemai, inovasi tercipta, industri tumbuh, ekonomi menggeliat, rakyat sejahtera dan bangsa menjadi maju. Menjadikan pendidikan sebagai simpul utama kemajuan, artinya menempatkan guru sebagai ‘kurikulum’ terbaik dalam sistem pendidikan nasional.
Anggota DPD RI Fahira Idris mengungkapkan, bukti bahwa guru adalah kurikulum terbaik sudah terpampang nyata dalam perjalanan sejarah negeri ini. Gurulah yang telah ikut membentuk pikiran dan karakter para pahlawan dan pendiri bangsa Indonesia. Soekarno, Mohammad Hatta, Jenderal Soedirman, HOS Cokroaminoto, Ki Hadjar Dewantara, KH. Ahmad Dahlan, KH. Hasyim Asy’ari, RA. Kartini, Dewi Sartika dan yang lainnya menjadi tokoh besar, mempunyai visi besar, pikiran cemerlang dan karakter yang kuat karena pendidikan yang mereka dapatkan.
“Dan yang luar biasanya adalah, para pahlawan dan pendiri bangsa ini dalam perjalanan hidupnya juga ternyata pernah menjadi seorang guru. Tanpa ‘guru-guru’ ini tidak akan ada sebuah bangsa bernama Indonesia. Teladan mereka mampu menjadi titik ungkit kebangkitan bangsa saat itu. Itulah kenapa guru disebut sebagai “kurikulum” terbaik dalam sistem pendidikan karena merekalah yang membentuk kecerdasan dan karakter anak bangsa lewat teladan yang mereka lakukan,” ujar Fahira Idris di sela-sela kunjungan ke beberapa sekolah di Jakarta dalam rangka peringatan Hari Guru Nasional (25/11).
Menurut Senator Jakarta ini, kurikulum jangan dipandang hanya sebagai daftar materi pelajaran yang harus ditransfer ke dalam hati dan pikiran murid, tetapi merupakan sebuah rancangan, rencana atau skenario untuk menyediakan dan memberikan ruang yang seluas-luasnya kepada setiap peserta didik untuk mengembangkan potensi yang sudah ada dalam diri mereka. Peran guru adalah sebagai penuntun agar semua potensi yang bersarang di dalam diri semua peserta didik berkembang, semakin matang dan kemudian menjelma menjadi kekuatan sebagai modal menghadapi berbagai tantangan hidup.
“Itulah kenapa guru disebut sebagai ‘kurikulum’ terbaik karena gurulah yang menuntun semua anak bangsa agar mampu menjadi titik ungkit kebangkitan bangsa ini. Menjadi penuntun artinya memberi inspirasi dan menjadi teladan. Inspirasi dan teladan inilah yang menjadi kunci agar tujuan pendidikan kita yaitu melahirkan generasi penerus bangsa yang tangguh dan kompetitif, memiliki akhlak mulia, bermoral, toleran, berjiwa patriotik, berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan Pancasila bisa terwujud,” jelas Fahira Idris.
Agar guru optimal menjalankan perannya, berbagai persoalan yang hingga saat ini mengitari guru segera diselesaikan mulai dari persoalan kesejahteraan, dukungan peningkatan kompetensi hingga soal manajemen administrasi di sekolah.
“Salah satu tantangan utama dunia pendidikan saat ini adalah tersitanya aktivitas guru ke persoalan-persoalan administratif. Dampaknya bisa berujung kepada kemunduran dalam proses pendidikan karena peran guru sebagai penuntun tidak optimal. Saya berharap persoalan yang dihadapi guru ini bisa segera dituntaskan,” pungkas Fahira. #