Fahira Idris Dorong Kreativitas dan Media Digital sebagai Jalan Baru Penanaman Nilai Pancasila
Senator Dapil DKI Jakarta
Senator Dapil DKI Jakarta

Fahira Idris Dorong Kreativitas dan Media Digital sebagai Jalan Baru Penanaman Nilai Pancasila

Anggota MPR RI/DPD RI Dapil DKI Jakarta Fahira Idris mengungkapkan bahwa saat ini media sosial, YouTube, TikTok, dan berbagai platform digital telah menjadi ruang utama anak muda berinteraksi, belajar, dan mengekspresikan diri. Kondisi ini menimbulkan tantangan sekaligus peluang bagi penanaman nilai-nilai Pancasila agar tetap relevan dan dekat dengan kehidupan generasi sekarang.

Menurutnya, Pancasila selama ini sering dipandang sebatas hafalan atau simbol formal dalam upacara. Akibatnya, banyak anak muda merasa jauh dari nilai-nilainya. Padahal, Pancasila memiliki substansi yang universal mulai dari gotong royong, keadilan, kemanusiaan, persatuan, serta musyawarah. Semua itu bisa dihidupkan kembali dengan cara yang lebih segar dan sesuai dengan karakter generasi digital yang kreatif, kritis, dan ekspresif.

“Kreativitas dan media digital dapat menjadi jalan baru yang efektif untuk menanamkan Pancasila secara lebih membumi, menarik, dan aplikatif. Strategi ini penting kita tempuh agar Pancasila tetap relevan dan dekat dengan kehidupan generasi sekarang,” ujar Fahira Idris di sela-sela Sosialisasi Empat Pilar MPR RI (Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika) yang berlangsung di Kepulauan Seribu, Jakarta (8/9).

Kreativitas, lanjut Fahira Idris, adalah kunci untuk menjembatani nilai-nilai luhur Pancasila dengan budaya digital anak muda. Misalnya, melalui konten video pendek yang mengangkat praktik gotong royong di desa, komik digital yang menggambarkan persahabatan lintas agama, atau podcast yang membahas isu demokrasi dengan bahasa santai. Nilai-nilai Pancasila yang abstrak bisa diterjemahkan menjadi cerita, gambar, musik, atau bahkan meme yang mudah dipahami sekaligus menghibur.

Sedangkan media digital juga memberi peluang untuk memperluas jangkauan pesan. Satu video kreatif tentang toleransi bisa ditonton jutaan kali dan menginspirasi banyak orang dalam waktu singkat. Gerakan literasi digital yang memasukkan Pancasila sebagai “filter nilai” akan membantu anak muda memilah informasi, menghindari ujaran kebencian, serta memperkuat budaya dialog. Dengan cara ini, Pancasila bukan lagi sekadar teks dalam buku pelajaran, tetapi hadir dalam kehidupan sehari-hari generasi muda.

Beberapa langkah konkret yang bisa dilakukan, lanjut Fahira Idris antara lain, pertama, mendorong kolaborasi antara pemerintah, komunitas kreatif, dan influencer untuk membuat kampanye digital bertema Pancasila. Kedua, mengintegrasikan literasi digital berbasis Pancasila dalam kurikulum sekolah dan kampus, misalnya dengan proyek pembuatan konten kreatif oleh siswa. Ketiga, memanfaatkan platform populer seperti TikTok atau Instagram untuk menyebarkan narasi positif tentang persatuan, keadilan, dan kepedulian sosial.

“Kreativitas dan media digital menjadikan nilai-nilai Pancasila hadir di ruang paling dekat dengan generasi muda, sekaligus menyiapkan mereka menjadi generasi yang Pancasilais di tengah tantangan globalisasi. Inilah jalan baru untuk memastikan Pancasila tetap hidup, berkembang, dan memberi arah bagi masa depan Indonesia,” pungkas Fahira Idris yang juga pemerhati pendidikan ini. #

Related Posts

Leave a Reply

Sampaikan aspirasimu!