Anggota DPD DKI Jakarta Fahira Idris mendatangi rumah Tahanan Narkoba Polda Metro Jaya, Kamis (13/9). Fahira menemui Asma Dewi, ibu rumah tangga yang diduga mentransfer uang puluhan juta rupiah ke sindikat penyebar kebencian, Saracen.
Asma Dewi menjadi perhatian publik setelah ditangkap oleh Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri dan dititipkan di Rutan Polda Metro Jaya.
Fahira, yang juga Ketua Umum Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar) datang untuk memberikan dukungan kepada Asma Dewi. Dia datang bersama dengan anggota dari Bang Japar.
Berbalut pakaian hitam, Fahira menunggu untuk bisa masuk ke dalam Rutan. Dia pun membawa buah tangan yang berisi sajadah, mukena, tasbih, daster hingga kue-kue untuk Asma Dewi.
“Hari ini saya baru bertemu dan berkenalan sekaligus menyampaikan sedikit titipan dari saya. Saya bawa sajadah, mukena, daster, kue-kue dan tasbih untuk beliau,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (13/9).
Fahira mengaku, tidak mengenal Asma Dewi secara personal. Dia hanya melihat dan mengetahui Asma Dewi dari media sosial.
Selain dari media sosial, Fahira mengatakan, dia juga mengetahui Asma Dewi karena sama-sama menjadi anggota aksi 411 dan 212. Bahkan Asma Dewi diketahui sering datang ke persidangan Buni Yani.
“Saya berterima kasih kepada Ibu Asma Dewi karena beliau itu seorang wanita yang tangguh menurut saya,” ucapnya.
Fahira menghargai langkah polisi menahan dan memeriksa Asma Dewi dalam kasus ini. Namun, dia memercayai semua tuduhan yang ditujukan kepada Asma Dewi.
“Kalau saya lihat dari UU ITE (yang dituduhkan) belum bisa masuk, belum bisa dibuktikan juga,” tuturnya.
Soal transfer dana, Fahira mengatakan, sudah mendapatkan penjelasan dari adik Asma Dewi. Mereka membantah soal transfer dana tersebut.
“Penjelasan dari adiknya mengatakan, tidak mungkin beliau mempunyai uang sebesar itu,” ujarnya.
Fahira juga meminta supaya penyidik tidak mengaitkan kasus Asma Dewi dengan tokoh lainnya.
“Saya harap polisi juga bisa bekerja profesional, transparan dan mengedepankan prinsip-prinsip keadilan dan terutama juga para penyidik jangan mengkaitkan ini misalnya dengan para tokoh-tokoh yang tidak ada hubungannya,” katanya. sumber