Fahira Idris: 5 Alasan Kenapa Empat Pilar MPR RI Harus Diterjemahkan Dalam Aksi Nyata
Senator Dapil DKI Jakarta
Senator Dapil DKI Jakarta

Fahira Idris: 5 Alasan Kenapa Empat Pilar MPR RI Harus Diterjemahkan Dalam Aksi Nyata

Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta, Fahira Idris, mengungkapkan bahwa Empat Pilar MPR RI yakni Pancasila, UUD NRI 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika, harus secara konsisten diterjemahkan dalam aksi nyata oleh seluruh elemen bangsa. Menurutnya, konsistensi sangat penting mengingat besarnya tantangan kebangsaan saat ini dan di masa depan, mulai dari disrupsi informasi, polarisasi sosial, kesenjangan, dan tantangan global yang tidak menentu.

“Empat Pilar MPR RI harus dibumikan dalam kebijakan, tindakan, dan perilaku sehari-hari. Tanpa itu, nilai-nilainya akan kehilangan daya hidup,” tegas Fahira Idris di sela-sela Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Jakarta (30/7).

Menurut Fahira, setidaknya ada lima alasan utama mengapa seluruh komponen bangsa harus menjadikan Empat Pilar sebagai pedoman hidup yang diaktualisasikan dalam tindakan nyata:

Pertama, tantangan kebangsaan semakin kompleks. Bangsa Indonesia tengah menghadapi berbagai tantangan multidimensi mulai dari ekonomi, sosial, politik, dan teknologi. Dalam konteks ini, Empat Pilar adalah pondasi moral dan ideologis yang harus menjadi pegangan bersama.

“Nilai-nilai dasar ini adalah jangkar moral kita di tengah badai zaman,” kata Fahira Idris.

Kedua, perlu perpindahan dari wacana ke aksi. Fahira Idris menekankan bahwa Empat Pilar tidak cukup hanya dibahas dalam forum formal, tetapi harus menjelma dalam tindakan nyata, baik di lingkungan para pengambil kebijakan, birokrasi, masyarakat dan semua elemen bangsa.

“Sudah saatnya narasi kebangsaan diterjemahkan ke dalam kebijakan dan perilaku publik,” ujarnya.

Ketiga, panduan nilai bagi generasi masa depan. Bonus demografi, lanjut Fahira Idris, menjadikan anak muda sebagai penentu masa depan bangsa. Karena itu, mereka harus dibekali dengan nilai-nilai dasar bangsa yang tidak hanya dikenalkan secara teoritis, tetapi dicontohkan dalam kehidupan nyata oleh para pemimpin dan tokoh masyarakat. Empat Pilar adalah pegangan moral yang harus dikomunikasikan dengan bahasa zaman.

Keempat, peran kolektif semua elemen bangsa. Menurut Fahira Idris, seluruh elemen bangsa harus mengambil peran dalam menghidupkan nilai-nilai Empat Pilar sesuai dengan kapasitas dan profesinya. Jika semua elemen bergerak dalam semangat yang sama, Indonesia akan semakin kokoh.

Kelima, menghindari kekosongan nilai dalam praktik berbangsa. Empat Pilar akan kehilangan makna jika hanya menjadi simbol. Tanpa aktualisasi, nilai-nilai tersebut tidak akan berdampak pada ketahanan nasional maupun kualitas kehidupan berbangsa.

Sebagai anggota MPR RI dari unsur DPD, Fahira Idris juga menyampaikan bahwa dirinya terus mendorong agar kegiatan sosialisasi Empat Pilar diarahkan tidak hanya pada edukasi, tetapi juga pada internalisasi dan praksis nilai dalam kehidupan masyarakat.

“Empat Pilar adalah milik seluruh rakyat Indonesia. Kita harus hidup di dalamnya, bukan hanya menghafalnya,” tutup Fahira Idris.#

Related Posts

Leave a Reply

Sampaikan aspirasimu!