Mungkin agak berlebihan jika ada pihak yang merasa tersinggung dengan istilah “Pribumi” yang digunakan dalam pidato politik pertama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Apalagi ada sebagian orang menilai penggunaan kata “Pribumi” dalam pidato Anies sebagai upaya membangun sentimen rasial dan membangkitkan politik identitas terkait suku, agama, ras dan antar golongan (SARA).
Mari kita melihat secara utuh apa yang disampaikan Anies dalam pidatonya. “Dulu kita semua pribumi ditindas dan dikalahkan. Kini telah merdeka, kini saatnya menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Jangan sampai Jakarta ini seperti yang dituliskan pepatah Madura. Itik telor, ayam singerimi. Itik yang bertelor, ayam yang mengerami.”
Anies mengawali penggunaan kata pribumi tersebut dari konteks kolonialisme, bahwa Jakarta merupakan satu dari sedikit kota di Indonesia yang merasakan kolonialisme dari dekat selama ratusan tahun. “Di tempat lain mungkin penjajahan terasa jauh tapi di Jakarta bagi orang Jakarta yang namanya kolonialisme itu di depan mata. Dirasakan sehari hari. Karena itu bila kita merdeka maka janji janji itu harus terlunaskan bagi warga Jakarta,” kata Anies dalam pidatonya.
Jadi yang harus kita garis bawahi dalam pidato politik Anies kemaren adalah untuk menjelaskan sejarah penjajahan era kolonial dulu. Jadi tidak ada yang salah dengan penggunaan istilah pribumi dalam pidato Pak Anies.
Hemat saya jika mau mengkritisi kepemimpinan jakarta yang baru carilah isu yang substantif, isu yang terkait dengan kemajuan warga DKI. Terlalu berlebihan saya rasa meributkan istilah pribumi dan dikait-kaitkan dengan kondisi sekarang. Apalagi sengaja dilebar-lebarkan ke sentimen etnis, padahal istilah itu disampaikan untuk menceritakan kondisi pada masa kolonial.
Setuju dengan pernyataan Bu fahira Idris
sekarang mah semua sdh Pribumi , saya keturunan tionghoa juga sdh merasa priibumi , pribumi hari ini dinyatakan dgn adanya KTP WNI , kalo punya KTP WNI ya pribumi , hari ini harus lebih sederhana
Benar Sekali Saudara, pemahaman seperti ini yang dibutuhkan dalam mengawal keutuhuan NKRI.
Masih ada kelompok kelompok yg frustaai dgn kemenangan Anis di pilkada kemaren , jangankan menang kalahpun pasti habis dibuuly dan dicari cari kesalahan nya,,,,.,pasti taulah
Pribumi itu siapapun yg terlahir di Tanah Indonesia.. gitu ajah kok pada ribut sih heran dah.. kecuali ada seorang Taipan yg bilang ” Saya terlahir di Indonesia tapi Indonesia Ayah Tiri saya dan Tiongkok Ayah Kandung saya” kalimat ini jelas Dia Udah “Murtad Pribumi” ?
Pribumi adalah yg siap mempertaruhkan harta jiwa raga bagi ibu pertiwi tanpa sisa.
Bukan penista marwah
Gara-gara pidato beliau, saya baru tahu kalau kata pribumi itu tidak boleh dipakai oleh pejabat dalam tugasnya
Bingung deh kalau ini kamu perdebatkan seolah membela Anis yang juga tidak mengerti / tidak terbuka apa maksud yang dia omongkan.
Lebih baik kita diam dan merenungkan untuk apa kita ini ada di Bumi Indonesia adalah agar membawa damai sejahtera.
Menurut saya org yg sdh mempunyai ktp mau dki atau daerah manapun itu sdh pribumi…jd jangan alergi dengan kata probumi
👍👍👍
Thanks pendapatnya,, ijin berbacot melalui komentar.