Walau sempat diragukan banyak pihak, langkah Anies Baswedan menjadi salah satu kandidat calon presiden (capres) pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 semakin mendekati kenyataan. Setelah resmi dideklarasikan Partai Nasdem dan resmi didukung Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), kini secara resmi Anies dideklarasikan sebagai Capres oleh PKS. Deklarasi resmi PKS ini juga mematahkan prediksi banyak pihak yang meragukan Partai Nasdem, Demokrat dan PKS bisa bersatu membentuk sebuah koalisi bernama “Perubahan”.
Anggota DPD RI Fahira Idris menyambut baik partai politik (parpol) atau gabungan parpol mendeklarasikan capresnya jauh hari sebelum masa pendaftaran. Selain menunjukkan keseriusan, kesiapan, dan kematangan dalam berpolitik, parpol atau gabungan parpol yang saat ini sudah mempunyai capres dan bersepakat berkoalisi ingin memberi ruang seluas-luasnya kepada rakyat Indonesia untuk menguji rekam jejak dan gagasan calonnya. Rakyat yang memilih capres karena didasarkan atas rekam jejak dan gagasan akan membuat Pilpres 2024 semakin berkualitas.
“Saya sampaikan apresiasi baik untuk PKS, Nasdem maupun Demokrat yang telah memulai budaya baru dalam Pilpres di Indonesia yaitu mendeklarasikan capres pilihan dan menyatakan berkoalisi, jauh hari sebelum masa pendaftaran. Ini menjadi langkah yang baik, tidak hanya bagi rakyat tetapi juga bagi kualitas pilpres sendiri. Saya juga sampaikan apresiasi kepada Pak Anies yang sudah memulai cara baru dalam menyampaikan rekam jejak dan gagasan yaitu lewat berbagai forum dialog dan melalui tulisan-tulisannya terutama di media massa. Jika nanti gabungan parpol dan capres lain yang berlaga melakukan hal yang sama, maka Pilpres 2024 akan lebih bernas dan berkualitas,” ujar Fahira idris di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta (23/2).
Menurut Fahira Idris, selain rekam jejak dan gagasan ke depan soal Indonesia, kemampuan komunikasi para capres baik gaya komunikasi maupun isi pesan sangat menentukan kualitas Pilpres 20224. Capres yang komunikatif, mampu menyampaikan pesan dengan baik dan mudah dipahami serta mempunyai isi pesan yang kuat terutama soal keadilan sosial akan menyingkirkan upaya-upaya para “pendengung” yang ingin mengeruhkan kontestasi Pilpres 2024 dengan isu-isu adu domba dan pecah belah.
“Kualitas para capres sangat menentukan kualitas Pilpres 2024. Semakin berkualitas para capres yang berlaga di Pilpres 2024 maka yang terjadi adalah adu rekam jejak dan adu gagasan. Capres yang berkualitas adalah capres yang mampu mencerahkan rakyat dengan gaya komunikasi dan pesan komunikasi yang disampaikannya. Demikian juga sebaliknya. Jika para capres tidak mengedepankan rekam jejak dan gagasan, maka diskursus Pilpres 2024 akan diisi oleh narasi pecah belah yang dibawa oleh para pendengung. Semoga Pilpres 2024 diwarnai adu gagasan,” pungkas senator Jakarta ini. #