Payung Masjid Nabawi
Senator Dapil DKI Jakarta
Senator Dapil DKI Jakarta

Payung Masjid Nabawi

Jelang dzuhur di Masjid Nabawi, Madinah

Di pelataran Masjid Nabawi ada puluhan payung raksasa yang otomatis terbuka sebelum adzan subuh dan tertutup menjelang maghrib.

Payung raksasa berukuran lebar 25 meter dan tinggi 20 meter di #MasjidNabawi ini dibuat dengan kerjasama perusahaan Jerman dan Jepang. Pada pinggir payung raksasa, ada pita biru yang mengelilinginya. Pita itu terbuat dari material khusus, di mana si pita bisa membuat suhu di bawahnya turun 8 derajat Celcius secara otomatis. Di tengah suhu sekitar yang bisa mencapai 45 derajat, tak heran banyak jamaah yang senang berlindung di bawah payung-payung itu.

Payung di Masjid Nabawi, Madinah Almunawarah berjumlah 235 unit. Di dalam masjid ada 12 payung di dua tempat berbeda. Di dalam masjid sengaja dipasang payung agar ada sirkulasi udara.

Saat musim dingin, payung di Masjid Nabawi jarang dibuka, sedangkan saat musim panas, maka payung di Masjid Nabawi terbuka setiap subuh dan tutup menjelang azan magrib. Sementara, payung di dalam masjid dibuka mulai pukul 11.00 siang waktu Madinah dan ditutup kembali pukul 06.30 pagi setelah shalat Subuh.

Payung di Masjid Nabawi dikendalikan secara otomatis, terbuka, dan menutup sesuai waktu yang ditentukan. Misalnya, pada musim panas, maka saat shalat Subuh kita melihat payung mulai terbuka dan ini menjadi pemandangan menarik yang dilihat rata-rata setiap jamaah dari luar Madinah.

Proses terbukanya payung hingga sempurna memakan waktu kurang lebih tiga menit. Payung di Masjid Nabawi diimpor dari Jerman oleh Perusahaan Bin Laden Group yg merupakan pemegang proyek payung Masjid Nabawi. Pada awal pembangunannya, proyek ini dinamai Medina Haram. Melibatkan berbagai pihak, termasuk Menteri Perekonomian Arab Saudi, arsitek SL-Rasch, pabrik payung di Jerman, yakni Liebherr dan perusahaan Jepang, Taiyo Kogyo. Payung-payung itu ditempatkan sejak thn 2010.

Kain payung di Masjid Nabawi sangat kuat, melebihi kain terpal biasa. Kain ini mampu menahan berat badan dua pekerja yang rutin membersihkan debu dari payung.

Sumber: Bp. H Akmal Hanif Lc, pembimbing jamaah umrah asal Aceh dan Ketua Umum Komunitas Solidaritas Duafa Aceh (KSDA)

Di pelataran #MasjidNabawi ada puluhan payung raksasa yang otomatis terbuka sebelum adzan subuh dan tertutup menjelang maghrib. . Payung raksasa berukuran lebar 25 meter dan tinggi 20 meter di #MasjidNabawi ini dibuat dengan kerjasama perusahaan Jerman dan Jepang. Pada pinggir payung raksasa, ada pita biru yang mengelilinginya. Pita itu terbuat dari material khusus, di mana si pita bisa membuat suhu di bawahnya turun 8 derajat Celcius secara otomatis. Di tengah suhu sekitar yang bisa mencapai 45 derajat, tak heran banyak jamaah yang senang berlindung di bawah payung-payung itu. . Payung di Masjid Nabawi, Madinah Almunawarah berjumlah 235 unit. Di dalam masjid ada 12 payung di dua tempat berbeda. Di dalam masjid sengaja dipasang payung agar ada sirkulasi udara. . Saat musim dingin, payung di Masjid Nabawi jarang dibuka, sedangkan saat musim panas, maka payung di Masjid Nabawi terbuka setiap subuh dan tutup menjelang azan magrib. Sementara, payung di dalam masjid dibuka mulai pukul 11.00 siang waktu Madinah dan ditutup kembali pukul 06.30 pagi setelah shalat Subuh. . Payung di Masjid Nabawi dikendalikan secara otomatis, terbuka, dan menutup sesuai waktu yang ditentukan. Misalnya, pada musim panas, maka saat shalat Subuh kita melihat payung mulai terbuka dan ini menjadi pemandangan menarik yang dilihat rata-rata setiap jamaah dari luar Madinah. . Proses terbukanya payung hingga sempurna memakan waktu kurang lebih tiga menit. Payung di Masjid Nabawi diimpor dari Jerman oleh Perusahaan Bin Laden Group yg merupakan pemegang proyek payung Masjid Nabawi. Pada awal pembangunannya, proyek ini dinamai Medina Haram. Melibatkan berbagai pihak, termasuk Menteri Perekonomian Arab Saudi, arsitek SL-Rasch, pabrik payung di Jerman, yakni Liebherr dan perusahaan Jepang, Taiyo Kogyo. Payung-payung itu ditempatkan sejak thn 2010. . Kain payung di Masjid Nabawi sangat kuat, melebihi kain terpal biasa. Kain ini mampu menahan berat badan dua pekerja yang rutin membersihkan debu dari payung. . Sumber: Bp. H AKMAL HANIF Lc, pembimbing jamaah umrah asal Aceh dan Ketua Umum Komunitas Solidaritas Duafa Aceh (KSDA) . #haji2018

Sebuah kiriman dibagikan oleh Fahira Idris DPD RI (@fahiraidris) pada

Related Posts

2 Responses

Leave a Reply

Sampaikan aspirasimu!