Lima Poin Penting Debat Energi Menurut Fahira Idris
Senator Dapil DKI Jakarta
Senator Dapil DKI Jakarta

Lima Poin Penting Debat Energi Menurut Fahira Idris

Salah satu subtema dalam debat keempat Pilpres 2024 yang akan menghadirkan para calon wakil presiden (cawapres) adalah soal energi. Tentunya pengembangan energi terbarukan akan menjadi titik fokus perdebatan para cawapres. Ini karena pengembangan energi terutama energi terbarukan merupakan hal yang sangat instrumental dalam proses transisi energi karena teknologinya relatif sudah matang dan bisa dikembangkan secara cepat serta cost-effective.

Anggota DPD RI Fahira Idris mengungkapkan,  pemanfaatan energi di Indonesia masih didominasi oleh bahan bakar fosil, terutama batu bara yang menghasilkan emisi gas rumah kaca besar. Sementara itu, sumber daya energi baru yang melimpah di Indonesia belum dimanfaatkan secara maksimal. Padahal, Pemerintah Indonesia telah menetapkan target bauran EBT menjadi 23% pada tahun 2025. Namun, hingga September 2023, bauran EBT baru 14,11%.

“Energikan terbarukan menurut saya akan menjadi fokus perdebatan. Untuk itu, setidaknya ada lima poin penting yang bisa menjadi dasar perdebatan para cawapres yaitu ketahanan energi, kemandirian energi, kemandirian pengelolaan energi terbarukan, industri energi terbarukan dan keekonomian berkeadilan,” ujar Fahira Idris di Jakarta (20/1).

Menurut Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta ini, untuk isu ketahanan energi, ketiga cawapres diharapkan memaparkan strateginya untuk menjamin ketersediaan energi nasional dan membuka akses masyarakat terhadap energi terbarukan berada di harga yang terjangkau. Namun, semua sumber energi terbarukan harus dipastikan tetap memperhatikan perlindungan terhadap lingkungan hidup.

Sementara soal kemandirian, terdapat dua isu besar yaitu pertama kemandirian energi itu sendiri dan kedua kemandirian pengelolaan energi terbarukan. Untuk yang pertama, perdebatan bisa dimulai dari apa yang akan dilakukan ketiga paslon memanfaatkan semaksimal mungkin potensi dari sumber energi terbarukan dalam negeri untuk menjamin ketersediaan energi bagi rakyat.

Sedangkan kemandirian pengelolaan energi terbarukan adalah bagaimana rencana strategis dan implementasi konkret ketiga kandidat meningkatkan kualitas pengelolaan energi terbarukan yang sepenuhnya berorientasi pada kepentingan nasional. Tujuannya agar sumber energi dan sumber daya energi Indonesia dikelola sebaik-baiknya untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Namun, kemandirian pengelolaan energi terbarukan juga  bermakna bahwa bangsa ini harus mengutamakan semaksimal mungkin kemampuan sumber daya manusia dan industri dalam negeri.

Para cawapres juga diharapkan bisa memberikan gagasannya soal industri energi terbarukan mulai dari produksi dan penjualan energi termasuk kegiatan ekstraksi sumber energi, manufaktur, pengolahan, transmisi, dan distribusi.

“Poin terakhir yang juga sangat penting diperdebatkan ketiga cawapres nanti adalah soal dimensi keadilan. Artinya selain bernilai ekonomi, pemanfaatan energi terbarukan selain merefleksikan biaya produksi energi, termasuk biaya lingkungan dan biaya konservasi serta keuntungan, juga harus dikaji berdasarkan kemampuan masyarakat. Sehingga energi terbarukan menjadi hal yang terjangkau bagi rakyat,” ujar Calon Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta pada Pemilu 2024 ini. #

Related Posts

1 Response
  1. Joan

    Yth; ibu fahira idris

    Sy joan warga kebon baru tebet Jaksel sangat berharap ibu dapat berkunjung ke wilayah untuk dapat membantu menyelesaikan masalah warga terkait tauran pelajar , dtks, kjp, pip besar harapan kami bisa bertemu langsung dengan ibu 🙏

Leave a Reply

Sampaikan aspirasimu!