Hari Parlemen, Fahira Idris: Parlemen Aspiratif dan Responsif, Jalan Menuju Demokrasi Rakyat yang Partisipatif
Senator Dapil DKI Jakarta
Senator Dapil DKI Jakarta

Hari Parlemen, Fahira Idris: Parlemen Aspiratif dan Responsif, Jalan Menuju Demokrasi Rakyat yang Partisipatif

Parlemen memiliki fungsi utama sebagai check and balance terhadap kekuasaan eksekutif. Dalam praktiknya, fungsi ini terwujud melalui kewenangan legislasi, penganggaran, dan pengawasan terhadap jalannya pemerintahan. Sebagai kekuatan penyeimbang, parlemen juga bertugas untuk memastikan bahwa proses pengambilan keputusan tetap transparan, akuntabel, dan sesuai dengan aspirasi masyarakat. Fungsi pengawasan ini menjadi sangat penting dalam konteks peningkatan kepercayaan publik terhadap sistem demokrasi.

Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta Fahira Idris mengungkapkan, Hari Parlemen Indonesia yang jatuh setiap tanggal 16 Oktober menjadi momentum penting untuk merefleksikan peran dan fungsi parlemen Indonesia dalam sistem demokrasi. Dalam konteks demokrasi modern, parlemen tidak hanya menjadi lembaga legislasi, tetapi juga memainkan peran sebagai kekuatan penyeimbang bagi kekuasaan eksekutif dan pelindung kedaulatan rakyat. Agar bisa menjalankan peran ini, parlemen harus menjadi lembaga yang aspiratif dan responsif terhadap kebutuhan serta aspirasi masyarakat, agar dapat mewujudkan demokrasi yang lebih partisipatif dan inklusif.

“Sebagai kekuatan penyeimbang, parlemen juga bertugas untuk memastikan bahwa proses pengambilan keputusan tetap transparan, akuntabel, dan sesuai dengan aspirasi masyarakat. Fungsi pengawasan ini menjadi sangat penting dalam konteks peningkatan kepercayaan publik terhadap sistem demokrasi kita,” ujar Fahira Idris di sela-sela Peringatan Hari Parlemen Indonesia, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta (16/10).

Menurut Senator Jakarta ini, dalam era demokrasi saat ini, parlemen dituntut tidak sekadar aspiratif tetapi juga harus responsif terhadap perubahan dan tantangan yang dihadapi masyarakat. Responsivitas berarti kemampuan untuk cepat dan tepat menanggapi isu-isu publik yang muncul, termasuk bentuk kebijakan legislasi baru maupun revisi terhadap regulasi yang sudah ada. Parlemen yang responsif juga mampu menyesuaikan regulasi untuk menghadapi situasi darurat seperti bencana alam, krisis ekonomi, atau perubahan teknologi yang cepat, termasuk juga responsif terhadap isu-isu publik yang urgent untuk segera diselesaikan.

Parlemen yang aspiratif dan responsif, lanjut Fahira Idris, menjadi syarat utama tumbuhnya demokrasi yang partisipatif atau pelibatan secara bermakna masyarakat dalam proses pengambilan keputusan. Dengan menjalankan fungsi aspiratif dan responsif, parlemen dapat memainkan peran kunci dalam mewujudkan demokrasi yang partisipatif dan inklusif. Upaya untuk menyerap dan merespons aspirasi rakyat tidak hanya akan meningkatkan kepercayaan publik terhadap lembaga legislatif, tetapi juga sekaligus memperkuat kualitas demokrasi di Indonesia.

“Dengan menjadi lembaga yang aspiratif dan responsif, parlemen Indonesia dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan demokrasi partisipatif semakin berkembang. Aspiratif dan responsif bukan hanya menampung suara rakyat, tetapi mendengarkan, memahami, dan menindaklanjuti aspirasi dalam bentuk kebijakan yang tepat sasaran,” pungkas Fahira Idris. #

Related Posts

Leave a Reply

Sampaikan aspirasimu!