Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki kekayaan laut yang luar biasa. Peringatan Hari Kelautan Nasional yang diperingati setiap 2 Juli merupakan momentum yang tepat untuk merenungkan sudah sejauh mana pembangunan nasional Indonesia menjadikan laut sebagai pilar utamanya.
“Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, dan kuat masih jadi tantangan besar hingga saat ini. Padahal, potensi laut kita luar biasa. Sudah saatnya potensi laut Indonesia dioptimalkan melalui empat langkah strategis. Pertama, peningkatan wawasan bahari. Kedua, pengembangan sumber daya manusia. Ketiga, tata kelola pengelolaan wilayah laut yang baik, dan keempat pembangunan ekonomi kelautan secara terpadu. Keempat langkah ini upaya strategis untuk menjadikan laut sebagai pilar utama dalam pembangunan nasional,” ujar Fahira Idris di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta (2/7).
Senator Jakarta ini mengungkapkan, langkah strategis pertama yaitu menumbuhkan wawasan bahari artinya pemerintah dan masyarakat perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang pentingnya laut bagi pembangunan nasional. Ini mencakup pendidikan bahari di sekolah-sekolah, kampanye kesadaran di media, serta pelatihan khusus bagi para pemangku kepentingan di sektor maritim.
Langkah strategis kedua, peningkatan kapasitas sumber daya manusia ditempuh melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kelautan. Universitas dan lembaga penelitian harus diberdayakan untuk melakukan penelitian yang inovatif dan relevan. Selain itu, pelatihan vokasional bagi para nelayan dan pelaku industri kelautan juga harus ditingkatkan.
Langkah strategis ketiga, tata kelola pengelolaan wilayah laut yang baik, dimanifestasikan dengan menjadikan pertahanan kedaulatan laut dan kemakmuran masyarakat pesisir sebagai prioritas. Selain penegakan hukum terhadap kejahatan di laut, perlu adanya pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan untuk memastikan keberlangsungan ekosistem laut.
Langkah strategis keempat yaitu pembangunan ekonomi kelautan secara terpadu artinya melibatkan berbagai sektor mulai dari industri perikanan, pariwisata bahari, transportasi laut, dan energi kelautan. Berbagi sektor ini bukan hanya harus berkoordinasi tetapi juga harus berkolaborasi sehingga menciptakan sinergi yang saling menguntungkan.
Sementara, paradigma pembangunan menjadikan laut sebagai perekat integrasi kegiatan perekonomian antarwilayah bisa dioptimalkan dengan pengembangan infrastruktur pelabuhan dan jalur pelayaran yang efisien akan memudahkan distribusi barang dan jasa antarwilayah.
Selain itu, sangat penting membentuk jaringan perdagangan yang luas antara pulau-pulau di Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah terpencil, termasuk kolaborasi antarwilayah dalam memanfaatkan potensi laut yang dimiliki bersama.
“Jika kita memandang laut sebagai pendukung pengembangan potensi setiap wilayah, maka harus ada diversifikasi ekonomi. Artinya, wilayah pesisir dapat mengembangkan berbagai sektor ekonomi berbasis laut seperti perikanan, budidaya laut, pariwisata bahari, dan energi terbarukan dari laut. Diversifikasi ini akan meningkatkan ketahanan ekonomi wilayah tersebut. Tentunya semua upaya ini, ‘dibalut’ dengan penerapan teknologi canggih dalam pengelolaan sumber daya laut untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas,” pungkas Fahira Idris.#