Genap empat tahun sudah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memimpin ibu kota sejak dilantik pada 16 Oktober 2017 silam. Secara bertahap satu persatu janji-janji kampanye yang kemudian menjadi program kerja dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi DKI Jakarta 2017-2022 ditunaikan dan dampaknya langsung dirasakan warga Jakarta. Selama empat tahun ini, Anies Baswedan dan jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mampu mengurai berbagai kompleksitas persoalan yang sudah lama ‘membelit’ kehidupan warga Jakarta.
Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta Fahira Idris mengungkapkan, pendekatan pembangunan kolaboratif yang diusung Anies Baswedan efektif dalam menyelesaikan berbagai persoalan kompleks di ibu kota. Menjadikan warga sebagai co-creator dan Pemprov DKI Jakarta berperan sebagai penyedia platform menjadikan persoalan rumit yang bertahun-tahun melanda Jakarta berhasil ditemukan benang merahnya dan secara bertahap terselesaikan. Semua program pembangunan ini semakin dirasakan saat semua kebijakan dilandaskan kepada asas transparan dan akuntabel sehingga pelayanan publik semakin berkualitas.
“Dalam empat tahun ini, berbagai persoalan ruwet di Jakarta berhasil diselesaikan oleh Anies Baswedan berkolaborasi bersama warga Jakarta. Corak utama pembangunan yang dijalankan Anies adalah berpihak jelas kepada warga Jakarta yang terpinggirkan dan dipinggirkan serta berorientasi penuh kepada kepentingan publik,” ujar Fahira Idris di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta (18/10).
Kompleksitas persoalan transportasi dan kemacetan yang dulu sulit dibayangkan akan terurai, menurut Fahira, kini menemukan momentumnya. Saat ini transportasi publik di Jakarta terintegrasi, terjangkau dan nyaman sehingga banyak masyarakat Jakarta yang beralih naik angkutan umum dan dampaknya kemacetan berkurang sehingga udara Jakarta semakin baik. Ketidakadilan yang dialami warga kampung kota selama bertahun-tahun akibat digusur dituntaskan dengan membangun berbagai kampung susun di mana warga dilibatkan secara penuh sejak perencanaan, pembangunan hingga pengelolaan.
Persoalan rumit yang dialami warga Jakarta selama puluhan tahun juga tuntas di tangan Anies seperti yang dihadapi warga Kampung Merah, Jakarta Utara yang selama bertahun-tahun dianggap ilegal sehingga hak-hak dasar sebagai warga negara tidak terpenuhi. Oleh Anies, Kampung Merah ditata, dibuka akses memperoleh air bersih, fasilitas publik, hingga pembangunan Kali Betik. Bahkan tepat 4 tahun memimpin Jakarta (16/10) Anies menyerahkan IMB sementara kawasan kepada perwakilan koperasi warga Kampung Merah sekaligus meresmikan Jembatan Kali Betik di kampung itu.
“Warga yang kampungnya digusur diajak kolaborasi membangun kembali hunian dan kehidupannya. Kampung warga yang dianggap ilegal kini diakui dan dipenuhi hak-hak dasarnya. Semua persoalan yang dulu dianggap ruwet mampu diurai Anies dalam empat tahun. Kalau kita kilas ke belakang berbagai kontroversi juga diselesaikan tanpa basa-basi misalnya soal Alexis dan reklamasi Teluk Jakarta. Penanggulangan banjir juga semakin baik sehingga dampaknya mulai dari jumlah titik banjir dan jumlah pengungsi yang terus semakin mengecil jumlahnya. Soal penanggulangan pandemi, Jakarta adalah salah satu daerah terbaik di Indonesia. Ke depan, saya berharap program pembangunan lain misalnya program hunian DP nol rupiah yang sudah berjalan semakin ditingkatkan efektivitasnya,” pungkas Fahira Idris.