Apakah Menghadang Ustadz Abdul Somad Berdakwah Itu Cinta NKRI dan Pancasilais?

Sangat disayangkan sekali, Safari Dakwah Ustadz Abdul Somad ke Bali Jumat (8/12) mendapat penolakan dan penghadangan dari  sejumlah elemen ormas yang tergabung dalam Komponen Rakyat Bali (KRB). Mereka menuding ulama yang berasal dari Riau ini dedengkot penyebaran khilafah yang bertentangan dengan NKRI.

Padahal, yang mengundang Ustadz Abdul Somad berceramah itu mulai dari Pejabat Negara, Kepala Daerah, satuan-satuan TNI di daerah, hingga kelompok pengajian biasa dari seluruh Indonesia. Mana mungkin mereka mengundang Ustadz Somad kalau Ustadz Somad Anti NKRI. Jadi, jika tiba-tiba ada segelintir orang di Bali yang sama sekali tidak mewakili masyarkat Bali memaksa Ust Somad ikrarkan kebangsaan, ini tindakan yang sudah merendahkan. Apalagi disertai ancaman dan kata-kata tidak pantas. Kecintaan Ust. Somad terhadap NKRI bukan lagi sekedar teriak-teriak saya NKRI, saya Pancasila, tetapi beliau sudah amalkan.

Beliau itu rutin turun ke desa-desa terpencil mengajarkan cinta tanah air kepada anak-anak bangsa. Sekarang saya mau tanya, apa yang sudah dilakukan orang-orang yang mempersekusi Ust Somad terhadap NKRI dan Pancasila? Inilah akibat jika merasa diri paling NKRI, paling Pancasialis sehingga orang yang berbeda pendapat dan pandangan dianggap tidak cinta NKRI dan Anti Pancasila. Paradigma seperti ini sangat berbahaya bagi keutuhan kita sebagai sebuah bangsa.

Saya minta pihak kepolisian lakukan tindakan hukum terhadap otak dibalik kejadian yang bisa memicu keresahan umat ini. Saya juga meminta kepada semua umat Islam untuk tenang, tunjukkan kita lebih dewasa menyikapi perbedaan pendapat dan keyakinan.