Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta yang juga cucu dari almarhum Prof. KH. Hasan Basri, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 1984–1998 Fahira Idris, menghadiri kegiatan Ziarah ke Makam Ketua MUI yang telah wafat, dalam rangka memperingati Milad ke-50 MUI yang jatuh pada tanggal 26 Juli 2025. Senator Jakarta ini menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada MUI atas dedikasi yang tiada henti dalam mengayomi umat dan menjaga arah kebangsaan.
“Dalam usia emasnya, kami menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada MUI atas dedikasi yang tiada henti dalam mengayomi umat dan menjaga arah kebangsaan. Terima kasih selama 50 tahun konsisten menjadi lentera umat dan penjaga bangsa. Penghargaan setinggi-tingginya atas komitmen MUI dalam memperjuangkan Islam yang rahmatan lil ‘alamin,” ujar Fahira Idris di sela-sela kegiatan Ziarah ke Makam Ketua yang telah wafat dalam rangka memperingati Milad ke-50 MUI yang berlangsung di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan (17/7).
Menurut Fahira Idris, selama 50 tahun MUI dengan dedikasi yang tinggi dan komitmen yang tiada henti terus menguatkan perannya dalam empat pilar utama. Pertama, penguatan negara. MUI senantiasa menjadi garda terdepan dalam mempertahankan NKRI dan menghadang ideologi yang mengancam eksistensi Pancasila.
Kedua, penguatan kerukunan dan ukhuwah. Sejak berdiri hingga saat ini, MUI terus menjadi perekat ukhuwah Islamiyah, wathaniyah, dan insaniyah di tengah masyarakat yang semakin majemuk. Lewat fatwa, tausiyah, dan forum dialog antarumat beragama, MUI telah menunjukkan bahwa perbedaan bukan alasan untuk berpecah, melainkan potensi untuk saling melengkapi. Dalam konteks inilah, MUI tidak hanya berfungsi sebagai institusi keagamaan, tetapi juga sebagai penjaga harmoni sosial nasional.
Ketiga, penguatan akhlak dan integritas publik. Akhlak adalah fondasi peradaban Islam, dan MUI konsisten menjadikannya sebagai pijakan dakwah dan pendidikan publik. Di era yang kian kompleks, di mana godaan materialisme, hoaks, polarisasi, dan korupsi merusak sendi kehidupan berbangsa, MUI tampil dengan seruan moral dan etika Islam yang kuat.
Keempat, pemberdayaan umat. Selama lima dekade, MUI telah membuktikan perannya sebagai motor penggerak dalam peningkatan kualitas hidup umat Islam Indonesia, lewat aksi nyata dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan perlindungan konsumen Muslim. MUI juga aktif menguatkan ekonomi umat melalui pelatihan kewirausahaan syariah, pengembangan UMKM, dan kerja sama dalam sistem keuangan syariah.
“Seluruh upaya ini mengarah pada satu tujuan besar yaitu kemandirian umat dan terwujudnya keadilan sosial dalam kerangka Islam rahmatan lil ‘alamin. Selamat Milad ke-50 MUI. Semoga terus menjadi penjaga moral bangsa, pemandu umat, dan pelita kebenaran di tengah besarnya tantangan zaman,” pungkas Fahira Idris.
Sebagai informasi, dalam rangka peringatan usia 50 tahun, Dewan Pimpinan MUI menyelenggarakan berbagai rangkaian kegiatan, salah satunya Ziarah Ke Makam Ketua Umum dan Sekretaris Umum/Sekretaris Jenderal MUI yang telah wafat. Selain Keluarga Alm. K.H. Hasan Basri, kegiatan ziarah ini juda dihadiri keluarga Alm. Buya Hamka dan Keluarga Alm. K.H. Ali Yafie. #