Daiyat Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) sebuah organisasi otonom yang didirikan untuk memberdayakan, membina dan mengembangkan potensi dan keahlian kader-kader perempuan Parmusi untuk kepentingan umat, bangsa dan negara semakin melebarkan sayapnya menyebarkan maslahat di berbagai wilayah di Indonesia. Tim Pengurus Wilayah (PW) Daiyat Parmusi yang terdapat di 24 wilayah dan tersebar di berbagai daerah di Indonesia mulai dikukuhkan. Salah satunya PW Daiyat Parmusi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Masa Bakti 2022 – 2027 yang dikukuhkan di Pangkal Pinang (30/7).
Ketua Umum Daiyat Parmusi yang juga Anggota DPD RI Fahira Idris mengungkapkan, momen pengukuhan Pengurus Wilayah Daiyat Parmusi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang bertepatan dengan Tahun Baru Islam semoga menjadi inspirasi dalam menjadikan Daiyat Parmusi sebagai organisasi yang terus menyebar manfaat dan kemaslahatan di tengah-tengah masyarakat. Daiyat Parmusi meyakini bahwa pemberdayaan muslimah didasarkan pada visi menjadi muslimah unggul sebagai ummu wa rabbatul bait atau sebagai mitra laki laki demi melahirkan generasi cerdas, takwa, pejuang syariah, dan kesakinahan keluarga.
“Kita, para muslimah adalah rahim peradaban. Kita adalah madrasatul ula atau sekolah utama dan pertama bagi seorang anak. Kita memiliki tanggung jawab besar dalam membina, mendidik generasi umat yang berakhlakul karimah dan berpegang teguh pada ajaran Islam. Namun untuk menjalankan peran dan mewujudkan cita-cita mulia tersebut bukanlah yang mudah. Itulah penting bagi kita untuk berhimpun dan menyatukan semua potensi dan kekuatan dalam wadah Daiyat Parmusi agar semua tujuan mulia ini bisa kita raih dan rengkuh dengan kerja cerdas serta kerja ikhlas,” ujar Fahira Idris dalam keterangan tertulisnya (31/7).
Menurut Fahira, kader Daiyat Parmusi di seluruh Indonesia, khususnya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan menjadi salah satu penggerak utama Gerakan Dakwah Ilallah dengan program utama Gerakan Desa Madani sebagai payung besar perjuangan Parmusi. Empat pilar gerakan Desa Madani Parmusi yaitu iman dan taqwa, pendidikan, pemberdayaan sosial dan kemandirian ekonomi akan menjadi khittah Daiyat Parmusi dalam mencetak muslimah-muslimah tangguh dan berilmu.
“Daiyat Parmusi akan bergerak bersama melahirkan muslimah-muslimah penggerak yang mempunyai karakter leadership dan berkomitmen tinggi memajukan umat melalui jalan kebaikan dan jalan dakwah. Untuk mewujudkan ini, maka nilai-nilai dasar Parmusi yaitu akhlakul karimah, integritas iman dan taqwa, kritis, kooperatif, demokratis, bertanggung jawab; amar ma’ruf nahi munkar, semangat untuk maju, mandiri, disiplin, ukhuwah dan kepeloporan harus senantiasa ditegakkan,” pungkas Senator Jakarta ini. #