Puji Halte CSW, Fahira Idris: Bentuk Keberpihakan Kepada Transportasi Publik
Senator Dapil DKI Jakarta
Senator Dapil DKI Jakarta
Halte CSW

Puji Halte CSW, Fahira Idris: Bentuk Keberpihakan Kepada Transportasi Publik

Pembangunan Stasiun Integrasi Cakra Selaras Wahana (CSW) yang mengintegrasikan dua simpul penting jalur transportasi publik ibu kota yaitu Halte Transjakarta CSW dan Stasiun MRT ASEAN sudah hampir tuntas atau segera bisa dinikmati warga Jakarta. Nanti setelah resmi dioperasikan, pengguna transportasi publik tidak perlu bersusah payah naik turun ratusan anak tangga untuk berpindah moda saat transit dari Halte Transjakarta CSW ke Stasiun MRT ASEAN dan sebaliknya karena Jembatan layang Stasiun Integrasi CSW sudah dilengkapi dengan eskalator, tangga, dan elevator/lift.

Anggota DPD RI atau Senator DKI Jakarta Fahira Idris mengungkapkan, Stasiun Integrasi CSW ini menjadi salah satu simbol dan bentuk nyata keberpihakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kepada transportasi publik atau angkutan umum massal yang memang menjadi salah satu concern utama Gubernur Anies Baswedan. Bukan hanya agar Jakarta menjadi setara dengan kota-kota maju lainnya di dunia, tetapi juga sebagai solusi yang paling tepat dan efektif untuk mengurai persoalan pelik Jakarta yang sudah berlangsung puluhan tahun yaitu kemacetan dan polusi udara. Keduanya (macet dan polusi) berdampak buruk terhadap kualitas hidup masyarakat Jakarta sehingga harus segera diurai.

“Kita harus akui, dalam tiga tahun terakhir ini, kemajuan sektor transportasi publik di Jakarta cukup mengagumkan bukan hanya dari sisi pembangunan infrastruktur tetapi juga pelayanan dan kemudahan. Integrasi antarmoda yang menjadi kunci keberhasilan kota-kota besar di dunia mengubah pola mobilitas warganya dari kendaraan pribadi menjadi naik angkutan umum massal, diimplementasikan dengan sangat baik Gubernur Anies dan jajarannya. Jika keberpihakan terhadap transportasi publik ini konsisten terus dijalankan, Jakarta berpotensi menjadi salah satu kota terbaik di dunia dalam sektor transportasi publik,” ujar Fahira Idris di Jakarta (9/8).

Menurut Fahira, Pemprov DKI Jakarta secara beriringan terus melakukan pengembangan integrasi transportasi publik baik integrasi fisik, integrasi payment, dan integrasi manajemen pengembangan transportasi. Stasiun Integrasi CSW adalah bentuk pengembangan integrasi fisik yang menghubungkan antarmoda transportasi publik yang ada di Jakarta dengan membangun berbagai fasilitas. Tujuannya memberikan kemudahan, kenyamanan dan kecepatan bagi pengguna transportasi publik mencapai tujuannya walau harus berpindah moda transportasi. Sebelumnya berbagai stasiun KRL misalnya Tanah Abang sudah terintegrasi dengan layanan Transjakarta dan JakLingko serta dikembangkan menjadi Kawasan Transit Oriented Development (TOD).

Sementara integrasi secara payment atau sistem pembayaran digunakan untuk berbagai macam transportasi publik yang terintegrasi melalui satu kartu yaitu JakLingko. Sedangkan integrasi pengembangan layanan fasilitas transportasi publik dilakukan dengan membuat papan petunjuk jalan di beberapa titik dekat stasiun dan halte.

“Jadi menurut saya salah satu terobosan terbesar integrasi di Jakarta yang sudah dan akan terus dikembangkan adalah JakLingko karena menjangkau daerah permukiman. JakLingko ini memuat integrasi rute, integrasi manajemen, dan integrasi pembayaran yang tidak hanya melibatkan bus besar, bus medium, dan bus kecil di Transjakarta tetapi juga MRT, dan LRT, kehadiran benar-benar memudahkan warga Jakarta sehingga mulai memilih naik transportasi publik daripada kendaraan pribadi,” pungkas Fahira Idris.

Sebagai informasi, jembatan layang di Stasiun Integrasi CSW yang menghubungkan Stasiun MRT ASEAN dengan Halte Transjakarta CSW melayani bus koridor 13, Halte CSW 2 dan Halte TJ Kejaksaan Agung dan Halte ASEAN. #

Related Posts

Leave a Reply

Sampaikan aspirasimu!