Perempuan Indonesia Ambil Peran dan Turun Tangan
Senator Dapil DKI Jakarta
Senator Dapil DKI Jakarta
fahira idris senator anggota DPD RI MPR RI dari dapil Jakarta

Perempuan Indonesia Ambil Peran dan Turun Tangan

Dalam setiap lintasan sejarah bangsa Indonesia, selalu hadir gerakan dan upaya kaum perempuan menuntut kesetaraan yaitu diberi akses (ruang gerak) untuk berpartisipasi dan terlibat pada proses pengambilan keputusan dalam pembangunan. Tuntutan kesetaraan ini, menjadi sebuah keniscayaan. Ini karena sejarah perjalanan bangsa ini tidak lepas dari peran perempuan. Di tiap masa perjalanan bangsa ini selalu melahirkan sosok-sosok perempuan hebat yang punya dedikasi tinggi terhadap kemajuan bangsa.

Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta yang juga Aktivis Perempuan Fahira Idris mengungkapkan, sejarah sudah membuktikan bahwa perempuan Indonesia selalu mengambil peran dan langsung turun tangan dalam berbagai berbidang kehidupan. Saat ini, perempuan Indonesia terus berupaya agar semakin peran besarnya sebagai aset dan potensi pembangunan dengan satu tujuan yaitu mempunyai kemandirian terutama secara ekonomi dan sosial.

“Dengan berdaya secara ekonomi yaitu menjadi pelaku kegiatan-kegiatan produktif dan pelaku kegiatan sosial, perempuan Indonesia mampu memutuskan yang terbaik bagi diri, lingkungan, dan bangsa. Keberdayaan ini menjadikan banyak perempuan Indonesia sebagai agent of change, baik bagi dirinya sendiri, keluarga, lingkungan, dan masyarakat disekitarnya atau dengan kata lain menjadi perempuan inspiratif. Perempuan Indonesia selalu mengambil peran dan langsung turun tangan dalam berbagai berbidang kehidupan masyarakat,” ujar Fahira Idris saat menjadi pembicara Bincang-Bincang Berkompeten yang bertajuk Perempuan Inspiratif dan Kesetaraan Gender (25/3).

Menurut Fahira Idris, besarnya potensi perempuan bagi Indonesia, salah satunya bisa dilihat dari peran perempuan di sektor UMKM yang merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia. Hingga saat ini, UMKM yang menyumbang 61% produk domestik bruto (PDB) secara nasional, mayoritas dikelola perempuan.  Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2021, mayoritas dari total UMKM di Indonesia—tepatnya 64,5% atau 37 juta UMKM—dikelola oleh kaum perempuan atau womenpreneur.

Salah satu kunci sukses pelaku UMKM terutama yang digerakkan perempuan, lanjut Fahira adalah masuk dalam ekosistem ekonomi digital. Penguatan ekosistem digital mengambil peran penting dalam mendorong penetrasi UMKM dalam memasarkan produk. Memang, berdasarkan riset United Nations (UN) Women per Juli 2020, sebanyak 54 persen perempuan menjual produknya melalui internet. Dalam level usaha kecil, proporsi pemanfaatan internet untuk pengembangan bisnis oleh perempuan tercatat mencapai 68 persen atau 12 persen lebih tinggi dibandingkan yang dikelola laki-laki (52 persen).

“Memang kita sebagai perempuan idealnya memiliki kompetensi dasar untuk bisa mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi dan digital mulai dari kegiatan rumah tangga, kegiatan ekonomi terutama untuk meningkatkan skala usaha. Memanfaatkan  teknologi informasi dan digital juga efektif untuk meluaskan berbagai kegiatan sosial mulai dari melakukan campaign, advokasi, edukasi publik, membangung jejaring, dan lain sebagainya,” pungkas Senator Jakarta ini.

Selain Fahira Idris, dalam kegiatan bincang-bincang yang diselenggarakan Kita Creative Digital Agency ini, hadir juga sebagai pembicara Mien R Uno (Komisaris Duta Bangsa), Nurhayati Subakat (Komisaris Utama PT Paragon Technology and Innovation), Evi Erwiyati (Direktur PT Kita Borneo Kompeten) dan Rosita YS. Wibawa (Pendiri Yayasan Kinarya Anak Bangsa). #

Related Posts

Leave a Reply

Sampaikan aspirasimu!