Hari Keluarga Nasional, Fahira Idris: Indonesia Butuh Blueprint Ketahanan Keluarga
Senator Dapil DKI Jakarta
Senator Dapil DKI Jakarta

Hari Keluarga Nasional, Fahira Idris: Indonesia Butuh Blueprint Ketahanan Keluarga

Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang jatuh pada tanggal 29 Juni menjadi momentum penting bagi kita semua untuk menegaskan kembali peran sentral keluarga sebagai salah satu pilar utama kemajuan Indonesia. Keluarga bukan hanya sebagai unit terkecil dalam masyarakat, tetapi juga fondasi kuat yang mendukung pembangunan bangsa. Dalam rangka mencapai visi Indonesia Emas 2045, diperlukan strategi komprehensif yang dapat menguatkan ketahanan keluarga, yang diwujudkan dalam bentuk blueprint ketahanan keluarga.

Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta Fahira Idris mengungkapkan, Indonesia harus segera memiliki blueprint atau cetak biru ketahanan keluarga jika ingin menjadikan keluarga sebagai pilar utama Indonesia Emas 2045. Blue print ini merupakan kerangka kerja terperinci yang menjadi landasan dalam pembuatan kebijakan dan dalam penyusunan rencana pembangunan jangka menengah dan panjang ketahanan keluarga di tingkat nasional dan daerah.

“Indonesia butuh blueprint ketahanan keluarga untuk memastikan kemajuan Indonesia di usia emasnya pada 2045 bisa terwujud. Blueprint ketahanan keluarga merupakan kerangka kerja terperinci dan sistematis yang menjadi landasan dalam pembuatan kebijakan. Dokumen ini akan menjadi panduan dalam penetapan tujuan dan sasaran, penyusunan strategi, serta pelaksanaan program, fokus kegiatan, dan langkah-langkah implementasi yang dibutuhkan untuk menguatkan peran keluarga bagi pembangunan bangsa,” ujar Fahira Idris dalam keterangan tertulisnya (29/6).

Menurut Senator Jakarta ini, dengan adanya blueprint, Indonesia akan memiliki panduan yang jelas tentang arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam memperkuat ketahanan keluarga. Hal ini penting untuk memastikan bahwa semua upaya yang dilakukan terkoordinasi dengan baik dan sesuai dengan visi Indonesia Emas 2045. Kehadiran blueprint juga akan membantu Pemerintah dalam menyusun kebijakan yang terintegrasi dan holistik sehingga kebijakan yang dibuat tidak parsial atau tumpang tindih, melainkan saling mendukung dan memperkuat.

Setidaknya, lanjut Fahira Idris, terdapat enam poin penting dalam blueprint ketahanan keluarga Indonesia. Pertama, penetapan visi dan misi ketahanan keluarga yang sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045. Kedua, melakukan analisis situasi untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang yang dihadapi dalam menguatkan ketahanan keluarga. Ketiga, menyusun strategi dan kebijakan yang komprehensif dan terintegrasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Keempat, menentukan program dan kegiatan prioritas yang akan dilaksanakan dalam rangka memperkuat ketahanan keluarga. Kelima, mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan serta merencanakan pendanaan yang memadai untuk pelaksanaan program dan kegiatan. Keenam, menyusun mekanisme pemantauan dan evaluasi yang efektif untuk memastikan bahwa program dan kegiatan berjalan sesuai rencana dan mencapai hasil yang diharapkan.

“Blueprint ketahanan keluarga ini akan menjadi panduan yang efektif untuk melakukan perbaikan dan penyesuaian yang diperlukan secara tepat waktu terhadap strategi, kebijakan dan program ketahanan keluarga baik di tingkat nasional maupun daerah yang sudah diimplementasikan. Ini penting agar pelaksanaan program ketahanan keluarga menjadi lebih mudah dan terukur,” pungkas Fahira Idris. Sebagai informasi peringatan Harganas 2024 mengambil tema “Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas”. #

Related Posts

Leave a Reply

Sampaikan aspirasimu!