Detik.com – Senator DKI Fahira Idris memperkenalkan kelompok relawan bernama Bang Japar kepada pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3 Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Bang Japar akan ditugasi mengamankan TPS-TPS saat hari pencoblosan.
“Sebetulnya gerakan Bang Japar tuh singkatan dari Kebangkitan Jawara dan Pengacara. Dan insya Allah nanti gerakannya nasional, akan mengawal juga yang lain,” jelas Fahira di rumahnya, Kompleks Puri Asri, Duren Tiga Selatan, Jakarta Selatan, Sabtu (25/2/2017).
Bang Japar, kata Fahira, diinisiasi sebelum Pilkada 2017 berlangsung. Salah satu yang menginisiasi gerakan Bang Japar adalah Gerakan Muslimah Memilih Pemimpin (GMMP).
“Jadi saya dengan Kak Syifa Tuty Alawiyah, kita mengamankan yang nomor 1, Peggy dan Bunda Neno mengamankan yang nomor 3. Dan inilah yang memang sudah kita duga, saat salah satu nanti maju ke putaran kedua, kita semua akan memindahkan dengan mudah,” jelas Fahira.
Adapun anggota yang sudah tergabung sejauh ini, menurut Fahira, mencapai ratusan orang. Fahira juga berharap Bang Japar tidak anarkistis.
“Yang bergabung hari ini sekitar 3.500, itu simpul lo. Satu simpul memegang 1 grup WA (WhatsApp), yang isinya 250 orang,” ujar Fahira.
Anies Baswedan mengapresiasi Bang Japar. Menurut Anies, keberadaan Bang Japar penting untuk mengantisipasi dinamika di lapangan.
“Teman-teman semua di dalam situasi itu saya terima infonya Bang Japar. Nah, ini solusi. Ini menarik, satu jawara, yang satu pengacara. Ya ngeper-lah,” kata Anies diikuti tepuk tangan pendukungnya.
“Yang menarik, ini adalah solusi menghadapi situasi di lapangan yang tak selalu mengandalkan adab. Tapi, kalau negara melanggar hukum, adabnya yang hilang,” kata Anies.
Menurut Anies, peradaban ditata menggunakan aturan hukum. “Kalau aturan hukumnya dirusak oleh penyelenggara negara, wah repot,” ucap Anies.
Di depan para pendukungnya itu, Anies juga menyindir penegak hukum. Dalam hal ini Anies meminta polisi mengawasi pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di lapangan saat pilkada.
“Saya minta polisi menegakkan hukum. Jangan yang putih-putih dijagain, yang kotak-kotak dibiarkan,” ungkapnya.