Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia tidak hanya berfungsi sebagai panduan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, tetapi juga sebagai landasan dalam interaksi dan hubungan internasional. Salah satu manifestasi konkret dari implementasi Pancasila dalam politik luar negeri Indonesia adalah dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.
“Dukungan ini tidak hanya berdasarkan persamaan nasib sebagai bangsa yang pernah dijajah, tetapi juga berakar pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, terutama sila kedua yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Jika di dunia masih ada penjajahan, praktik eksploitatif, apalagi praktik genosida maka Indonesia wajib melawannya seperti penjajahan yang dilakukan zionis Israel terhadap rakyat dan tanah air bangsa Palestina,” ujar Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta Fahira Idris di sela-sela Sosialisasi Empat Pilar MPR RI (Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika) di Kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan (15/6).
Senator Jakarta ini mengungkapkan, dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina merupakan salah satu wujud nyata dari implementasi nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Selain itu, keteguhan Indonesia berdiri bersama Palestina merupakan amanat dari pembukaan UUD 1945 yang menegaskan penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Prinsip ini menjadi landasan moral bagi Indonesia untuk mendukung kemerdekaan Palestina.
Kuatnya pendirian Indonesia yang menolak mengakui Israel karena menjajah Palestina, juga dikarenakan memiliki kesamaan sejarah dan nasib. Indonesia dan Palestina sama-sama pernah dijajah. Pengalaman ini menciptakan rasa empati dan solidaritas yang kuat dari rakyat Indonesia terhadap perjuangan bangsa Palestina untuk merdeka.
Dalam praktiknya, dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina diwujudkan melalui berbagai tindakan konkret. Bukan hanya melalui bantuan kemanusiaan di mana Indonesia sangat aktif memberikan bantuan kepada rakyat Palestina melalui berbagai program bantuan dan kerja sama internasional, tetapi juga secara konsisten menyuarakan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina dalam forum-forum internasional seperti PBB, Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Gerakan Non-Blok dan berbagai pertemuan internasional lainnya.
Bahkan, lanjut Fahira Idris, pemerintah Indonesia menyediakan beasiswa dan program pelatihan bagi pelajar dan profesional Palestina. Berbagai program ini bertujuan untuk membantu meningkatkan dan menguatkan kapasitas sumber daya manusia Palestina sehingga mereka tetap bisa teguh berdiri membangun dan menyejahterakan bangsanya.
“Dengan berpegang pada nilai dan prinsip Pancasila, Indonesia tidak hanya memperjuangkan kepentingan nasional, tetapi juga berperan aktif dalam menjaga ketertiban dan perdamaian dunia. Dukungan terhadap Palestina adalah contoh konkret bagaimana Pancasila dapat diterapkan dalam kebijakan luar negeri untuk menciptakan dunia yang lebih adil dan beradab,” pungkas Fahira Idris.#
