Hari Ibu 2025, Fahira Idris: Ibu Sejahtera, Masa Depan Bangsa Cerah
Senator Dapil DKI Jakarta
Senator Dapil DKI Jakarta

Hari Ibu 2025, Fahira Idris: Ibu Sejahtera, Masa Depan Bangsa Cerah

Momentum peringatan Hari Ibu ke-97 harus dimaknai lebih dari sekadar seremoni atau ungkapan kasih sayang. Aktivis Perempuan yang juga Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta Fahira Idris menegaskan bahwa Hari Ibu adalah pengingat penting bagi seluruh pemangku kebijakan bahwa kesejahteraan ibu merupakan fondasi utama kemajuan sebuah bangsa.

Menurut Senator Jakarta ini, sejarah bangsa ini membuktikan bahwa peran perempuan dan ibu sangat strategis, sejak Kongres Perempuan Indonesia 1928 hingga kontribusi nyata perempuan dalam mengisi kemerdekaan. Karena itu, seluruh program pembangunan nasional, baik di bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, hingga perlindungan sosial, harus menjadikan kesejahteraan ibu sebagai salah satu parameter keberhasilannya.

“Bangsa yang ingin maju tidak boleh membiarkan para ibunya berjuang sendirian. Ketika ibu hidup sejahtera, terlindungi, dan berdaya, maka anak-anak tumbuh sehat, keluarga kuat, dan masa depan bangsa menjadi cerah,” ujar Fahira Idris di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta (22/12).

Fahira Idris yang juga aktivis perlindungan anak ini, menekankan bahwa kesejahteraan ibu memiliki dampak langsung dan berlapis. Ibu yang sehat secara fisik dan mental akan mampu menjalani masa kehamilan dengan baik, mencegah stunting, serta memastikan tumbuh kembang anak optimal, terutama pada fase krusial 1.000 hari pertama kehidupan. Ibu yang aman secara ekonomi dan sosial juga lebih mampu mendampingi pendidikan anak dan membentuk karakter generasi penerus bangsa.

Namun Fahira Idris mengingatkan, berbagai tantangan masih dihadapi para ibu di Indonesia. Mulai dari akses layanan kesehatan ibu dan anak yang belum merata, beban ganda perempuan dalam rumah tangga dan dunia kerja, keterbatasan perlindungan sosial bagi ibu tunggal dan pekerja informal, hingga masih tingginya angka kekerasan terhadap perempuan. Oleh karena itu, lanjutnya ada beberapa hal utama yang harus dipenuhi negara agar kehidupan ibu-ibu Indonesia lebih mudah dan sejahtera.

Pertama, negara harus memastikan akses layanan kesehatan ibu dan anak yang berkualitas, terjangkau, dan merata, termasuk pemenuhan gizi ibu hamil dan menyusui. Kedua, penguatan perlindungan hukum dan sosial bagi ibu, khususnya dari kekerasan dan diskriminasi, harus menjadi prioritas yang tidak bisa ditawar. Ketiga, kebijakan ketenagakerjaan yang adil dan ramah keluarga perlu diperkuat, termasuk cuti melahirkan yang aman, perlindungan dari PHK, serta dukungan bagi perempuan pekerja informal.

Selain itu, Fahira juga menekankan pentingnya mendorong keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak sebagai bagian dari ekosistem keluarga yang sehat dan setara. “Pengasuhan bukan hanya beban ibu. Ketika negara mendorong peran ayah, maka ibu akan lebih terlindungi secara fisik dan mental,” ujarnya.

Dalam konteks visi besar Indonesia Emas 2045, Fahira Idris menegaskan bahwa pemberdayaan perempuan dan kesejahteraan ibu bukan isu sektoral, melainkan strategi pembangunan jangka panjang. Investasi pada ibu hari ini adalah investasi pada kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa depan.

“Selamat Hari Ibu 2025. Mari kita jadikan peringatan ini sebagai komitmen bersama yakni memuliakan para ibu Indonesia dengan kebijakan, program dan aksi nyata. Ibu sejahtera, masa depan bangsa cerah,” pungkas Fahira Idris.#

Related Posts

Leave a Reply

Sampaikan aspirasimu!