Metrotvnews.com – Komite III DPD RI merespons positif anggaran pendidikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018. Pemerintah mengalokasikan Rp444,1 triliun atau 20 persen dari total APBN untuk pendidikan.
“Tentunya saya mengapresiasi kebijakan pemerintah yang terus mempertahankan alokasi 20 persen ABPN buat anggaran pendidikan,” kata Ketua Komite III DPD Fahira Idris kepada Metrotvnews.com, Jumat 27 Oktober 2017.
Fahira menyampaikan, selain merupakan amanat konstitusi, pemenuhan anggaran 20 persen sangat diperlukan untuk membangun pendidikan di Indonesia. Masih banyak tantangan di bidang pendidikan yang harus segera diselesaikan dan sangat membutuhkan dukungan anggaran.
Tantangan yang dimaksud Fahira atara lain luas wilayah Indonesia, belum sempurnanya kualitas pendidikan, seperti sistem belajar mengajar, kompetensi guru, infrastruktur, pemanfaatan teknologi, serta belum ada sistem nasional yang mampu memacu minat baca.
Tak mengherankan jika tingkat pendidikan Indonesia di dunia masih terus berkutat di papan bawah. Untuk mengurai persoalan dan tantangan ini dibutukan dana yang besar. “Juga perlu didukung oleh berbagai perencanaan yang matang dan eksekusi yang cepat dan tepat,” tandas dia.
Sementara, sasaran target dari anggaran pendidikan, yakni untuk Program Indonesia Pintar (19,7 juta jiwa), Bantuan Operasional Sekolah (56 juta jiwa), Beasiswa Bidik Misi (401,5 mahasiswa), pembangunan/rehab sekolah/ruang sekolah (62,2 ribu).
Kemudian untuk meningkatkan kesejahteraan guru dalam bentuk tunjangan profesi. Target tenaga pendidik yang akan mendapatkan tunjangan dalam APBN 2018, yaitu 435,9 ribu guru non pegawai negeri sipil (PNS), 257,2 guru PNS, dan 1,2 juta guru PNSD.